Pasang Surut Jualan Mobil

- VIVA/Purna Karyanto
Ya memang, transmisi otomatis maupun manual ini sangat tergantung dengan kebutuhan pelanggan. Dengan terus edukasi, akhirnya matik selalu menigkat, bahkan ke daerah yang dulu jarang sekali matik kini mulai ada.
Kalau bicara riset Toyota selalu ada. Bicara teknologi transmisi otomatis, semua kan ada plus dan minusnya, tergantung kebutuhan pengendaraannya seperti apa. Dari pengalaman kami, keduanya, CVT maupun 4AT cukup diterima oleh masyarakat Indonesia.
Pak, TAM ada andil enggak untuk menentukan haga harga jual mobil bekas, atau diserahkan ke mekanisme pasar?
Enggak ada resep instan. Kalau misalnya saya jadi customer ya, pembeli mobil kedua itu inginnya kondisi masih bagus dan punya mobil ada kebanggan karena mereknya dikenal dan perawatannya mudah. Selain itu, pembeli mobil kedua biasanya sangat peduli soal harga juga. Jadi kalau mau resale value tinggi, kami harus mencapai ke sana.
Toyota konsisten, sehingga akhirnya banyak peminatnnya, lalu mereknya jadi bagus dan akhirnya orang punya keinginan untuk membeli mobil Toyota, ada yang prefensinya mobil baru ada yang mobil second. Untuk preferensi mobil kedua, mereka merasa toyota punya value tinggi, dan mereka ingin memliki itu untuk extra cost, Lalu, durability masih panjang, akhirnya orang yang membeli mobil kedua punya kenyamanan saat membeli mobil toyota, dan akhirnya orang rela memvalue mobil cukup baik. Tetapi ini perlu waktu.
Menarik antara SUV dan MPV itu soal harga pak, sekarang setingannya harga SUV di atas MPV untuk segmen low. Mungkin enggak harganya setara atau bahkan lebih rendah daripada mobil MPV?
Ya kalau bicara mungkin, ya mungkin saja. Contohnya Rush, lebih murah daripada Innova. Sebenarnya, yang menentukan harga itu bukan namanya SUV atau MPV, tetapi ada tax, Spek, cost, dan lain-lain itu.