Sumber :
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Meski meraih gelar juara Piala Jenderal Sudirman, karir Shahar Ginanjar sebagai salah satu penjaga gawang di level top Indonesia tidak langsung manis. Ia harus merasakan bagaimana jadi cadangan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Nama Shahar sempat hanya menjadi pemanis bangku cadangan Persib dalam beberapa musim terakhir. Walaupun tampil baik saat main di tim utama, ia kerap jadi pelapis I Made Wirawan.
Pada 2013, pemain 25 tahun ini sempat dapat kesempatan tampil 11 kali setelah I Made mengalami cedera. Namun, Shahar lalu hanya kebagian bermain satu kali sepanjang musim 2014.
Pasca berhentinya Indonesia Super League (ISL) 2015 dan kesuksesan Persib meraih juara Piala Presiden, Shahar akhirnya memilih untuk hijrah ke Mitra Kukar.
Keputusan Shahar untuk hengkang ke Tenggarong jelang Piala Jenderal Sudirman terbayar lunas. Trofi juara berhasil dirasakannya, dan sekarang berstatus sebagai pemain inti.
"Kita semua punya rejeki diatur sama Allah. Mungkin tahun kemarin redup nama saya, tapi setelah pindah dan banyak dukungan dari ayah, ibu, keluarga, dan istri, Alhamdulillah saya mampu," tuturnya.
"Di sisi lain, saya tak mau komentar soal kepindahan kemarin. Tapi, lebih fokus bisa memberikan yang maksimal di tim baru. Membayar kepercayaan dari pelatih," tambah Shahar.
Dalam laga final sendiri, Shahar sempat kebobolan satu kali pada babak pertama oleh pemain Semen Padang, Adi Nugroho. Beruntung, dua gol bisa dicetak Mitra Kukar pada babak kedua dan menang 2-1.
Tercatat total 10 gol bersarang ke gawang Shahar dalam 10 laga Turnamen Piala Jenderal Sudirman, dengan persentase satu gol per satu pertandingan. Angka tersebut menjadi yang paling sedikit, sama dengan kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra.
Halaman Selanjutnya
Pasca berhentinya Indonesia Super League (ISL) 2015 dan kesuksesan Persib meraih juara Piala Presiden, Shahar akhirnya memilih untuk hijrah ke Mitra Kukar.
