Markas Militer Terus Digempur, Amerika Tarik Semua Pasukan dari Irak
- Task and Purpose
VIVA – Pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS), menarik diri dari pangkalan militer Taji, Irak. Karena pangkalan itu menjadi tempat serangan roket yang dilancarkan milisi yang didukung Iran.
Mereka menargetkan untuk melumpuhkan pimpinan pasukan AS di pangkalan itu dalam beberapa bulan terakhir. Hingga saat ini tercatat sebanyak 2.000 tentara yang telah ditarik dari pangkalan Taji.
Dikutip VIVA Militer dari Task and Purpose Senin 24 Agustus 2020, sementara itu sisa pasukan akan diberangkatkan dalam beberapa hari mendatang. Itu dilakukan setelah mereka menyelesaikan penyerahan peralatan kepada pasukan keamanan Irak.
Presiden AS Donald Trump pernah menjanjikan untuk menarik pasukannya yang masih berada di negara itu. Amerika sendiri memiliki kurang lebih 5.000 tentara yang ditempatkan di Irak. Sementara itu pasukan koalisi tercatat sebanyak lebih dari 2.500 saja.
Pemerintah Irak juga telah memilih tahun 2020 ini sebagai pemulangan pasukan asing yang berada di Irak. Sehingga Amerika dan pasukan koalisinya harus segera meninggalkan Irak.
Hal ini dilakukan setelah pemerintah Irak melakukan pemungutan suara mengenai pemulangan pasukan asing. Terlebih pemulangan pasukan dipicu setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara di Bandara Baghdad.
Akibat serangan udara yang diluncurkan Negeri Paman Sam itu,Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, juga dinyatakan tewas dalam serangan udara itu.
Baca: Pasukan Hizbullah Lebanon Tembak Jatuh Drone Militer Israel