Bantai 500 Lebih Warga Sipil, 3 Jenderal Ukraina Jadi Buronan Rusia

VIVA Militer: Letnan Jenderal Oleksandr Lokota
Sumber :
  • informator.press

VIVA – Kementerian Dalam Negeri Rusia merilis daftar buronan yang paling dicari, dengan tuduhan pembunuhan warga sipil di wilayah Donbass. Tiga orang diantaranya adalah perwira tinggi militer Ukraina.

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Instansi yang dipimpin oleh Jenderal Polisi Vladimir Kolokoltsev mengumumkan pencarian terhadap Kolonel Jenderal Igor Kolesnik, Letnan Jenderal Oleksandr Lokota dan Letnan Jenderal Andriy Grischenko.

Ketiga perwira tinggi militer Rusia diyakini terlibat dalam pembunuhan lebih dari 500 warga sipil di wilayah Donbass, yang mencakup Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

"Igor Ivanovich Kolesnik, warga Ukraina, dicari atas tuduhan kriminal," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Rusia, dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.

VIVA Militer: Data Letnan Jenderal Andriy Grischenko

Photo :
  • Youtube
Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

"Tiga jenderal Ukraina termasuk Igor Kolesnik, wakil kepala pertama Staf Umum Ukraina, yang dituduh membunuh lebih dari 500 warga sipil di Donbass, telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari," lanjut pernyataan tersebut.

Sebagai informasi, Kolonel Jenderal Igor Kolesnik pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Pertama Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina.

Sementara itu, Letnan Jenderal Oleksandr Lokota adalah mantan Komandan Komando Operasi Utara Angkatan Darat Ukraina, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina.

Kemudian nama terakhir yakni Letnan Jenderal Andriy Grischenko, adalah mantan wakil komandan Angkatan Darat Ukraina.

VIVA Militer: Kolonel Jenderal Igor Kolesnik

Photo :
  • sharij.net

Munculnya daftar buronan Kementerian Dalam Negeri Rusia, berdasar pada hasil penyelidikan Komite Investigasi Rusia yang mengajukan tuntutan in absentia (dengan ketidakhadiran) sejak Maret 2023 lalu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya