- youtube.com
VIVA – Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim telah melibas unit militer Rusia di Semenanjung Krimea, Republik Otonomi Krimea, Rabu 4 Oktober 2023 malam waktu setempat.
Sebuah foto hasil rekaman alat penglihatan malam, dipublikasi sebagai bukti kedatangan Pasukan Operasi Khusus militer Ukraina.
Serangan ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Direktorat Intelijen Utama Ukraina, Andrii Yusov. Dalam keterangannya, Yusov menyebut jika pihaknya mengerahkan unit operasi khusus dengan sandi Stugna dan Bratstvo.
Yusov mengklaim sesaat setelah mendarat, unit satuan khusus Ukraina langsung melancarkan serangan yang membuat situasi tentara Rusia kacau.
Dalam video yang diunggah Direktorat Intelijen Utama Ukraina di akun Youtube resminya, terlihat detik-detik pasukan khusus mendarat di Semenanjung Krimea.
Dengan menggunakan sejumlah unit kapal cepat, unit di bawah komando Letnan Jenderal Kyrylo Budanov secara senyap memasuki daratan.
Yusov juga menyebut nama perwira militer Ukraina dengan sandi panggil Tymur, yang memimpin serangan tersebut.
"Unit operasi khusus Stugna dan Bratstvo, sebagai bagian dari unit khusus Intelijen Pertahanan Ukraina yang dipimpin oleh Tymur, mendarat di wilayah semenanjung Krimea dan menembaki penjajah Moskow!" ujar Yusov.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang prajurit Pasukan Operasi Khusus mengibarkan bendera Ukraina, sebagai bukti mereka berhasil mengusir tentara Rusia dari wilayah tersebut.
"Krimea akan menjadi milik Ukraina! Kemuliaan bagi Ukraina!" ucap prajurit Pasukan Operasi Khusus Ukraina dilansir VIVA Militer dari Ukrainska Pravda.
Lebih lanjut Juru Bicara Direktorat Intelijen Ukraina mengatakan, sejumlah tentara Rusia tewas dalam serangan itu.
Yusov juga mengakui ada tentara Ukraina yang mengalami nasib yang sama, meski jumlahnya tidak sebanyak yang jatuh dari pihak militer Rusia.
"Ada pertempuran dengan penjajah Rusia. Banyak yang terbunuh dan terluka di antara personel penjajah," kata Yusov melanjutkan.
"Sayangnya ada kerugian di kalangan pejuang Ukraina juga. Walaupun jumlah tersebut masih tidak sebanyak di pihak Rusia," ucapnya.