Bombardir Yaman, Amerika Picu Bahaya Perang Dunia III

VIVA Militer: Serangan rudal militer Amerika Serikat di Yaman
Sumber :
  • ria.ru

VIVA – Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris secara resmi melancarkan operasi militer di Timur Tengah, usai puluhan kali membombardir sejumlah wilayah Yaman, Jumat 12 Januari 2024.

Nilai 3 Artefak Langka Zaman Majapahit yang Dicuri Capai Rp 46 Miliar

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, koalisi militer Amerika Serikat dan Inggris melancarkan 23 serangan di daerah Al Hudayah (Hodeidah), Saada dan Sana'a.

Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi serangan tersebut, dengan sasaran fasilitas milisi Houthi (Ansar Allah) yang berbasis di Yaman. 

AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit

Empat serangan terjadi di Bandara Internasional Sana'a, delapan serangan di Bandara Internasional Al Hudayah, dan tiga serangan di kamp militer kota Saada.

VIVA Militer: Jet tempur militer Amerika Serikat menyerang Yaman

Photo :
  • ndtv.com
Kemalangan di Gaza, Warga Palestina Minum Air Tidak Layak Konsumsi

Kemudian, militer Amerika dan Inggris juga membombardir kamp Brigade Mekanis ke-22 di Al-Jand Taiz dan bandara di Al-Hawban.

Aksi Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) dan Inggris dilakukan, pasca resolusi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait penghentian serangan di perairan Laut Merah. 

Sebab seperti yang diketahui, milisi Houthi kerap menyerang kapal-kapal komersial termasuk kapal perang militer Amerika Serikat yang melintas Laut Merah.

Serangan dilakukan sebagai solidaritas milisi Houthi terhadap agresi militer di Gaza, Palestina yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.

VIVA Militer: Serangan militer Amerika Serikat di Yaman

Photo :
  • cnn.com

Presiden AS, Joe Biden, mengakui jika puluhan serangan rudal Tomahawk di Yaman adalah perintahnya secara langsung. Biden menegaskan akan mengakhiri ancaman Houthi di Laut Merah.

"Hari ini atas arahan saya, pasukan militer AS, bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman," ujar Biden.

"(Sasaran di Yaman telah) digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu saluran air paling penting di dunia," dikutip VIVA Militer dari CNBC.

Lebih lanjut Biden juga membenarkan bahwa aksi pasukannya adalah bentuk balasan terhadap tindakan milisi Houthi, yang telah menyerang kapal perang AS, dan kapal-kapal kargo internasional.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Photo :
  • newrepublic.com

"Serangan-serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan-serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah," ucap Biden.

"(Dalam serangan ini) termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah," katanya melanjutkan.

Meletusnya perang di Yaman meningkatkan ancaman pecahnya Perang Dunia III. Sebab saat ini Perang Rusia-Ukraina masih belum menemui ujungnya, sementara militer Israel makin gencar menyerang Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya