- timesofisrael.com
VIVA – Milisi Hizbullah Lebanon dikabarkan telah menerima senjata baru dari Iran, berupa rudal anti-tank. Informasi ini membuat militer Israel was-was, karena pasukan pimpinan Hassan Nasrallah kerap menyerang pos tentara zionis di perbatasan.
Dilansir VIVA Militer dari Defence Blog, Hizbullah diprediksi akan semakin memperkuat posisinya di selatan Lebanon usai mendapatkan rudal kendali anti-tank (ATGM) Almas.
Senjata ini adalah produk asli buatan Iran, yang merupakan tiruan dari sistem rudal anti-tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Rafael Spike-MR.
Jurnalis Defense News, Babak Taghvaee, melaporkan jika Hizbullah untuk pertama kalinya menggunakan rudal anti-tank Almas untuk menyerang pos pengawasan tentara Israel di wilayah perbatasan kedua negara.
VIVA Militer: Serangan rudal milisi Hizbullah Lebanon ke pos militer Israel
- youtube.com
"Rudal anti-tank Almas (Diamond) adalah salinan Iran dari rudal anti-tank serangan atas Rafael Spike-MR Israel." ujar Taghvaee di akun X pribadinya.
"Rezim Islam Iran baru-baru ini mengirimkan hal ini ke organisasi teroris Hizbullah. Mereka menggunakan Almas untuk menyerang pos pengawasan IDF di perbatasan dengan Lebanon," katanya.
Sebuah video juga diunggah Taghvaee di akun X miliknya, yang menunjukkan detik-detik rudal anti-tank Almas menghantam pos pengawasan militer Israel.
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 28 detik, terlihat rudal tersebut bergerak dengan cepat ke pos tentara Israel yang terletak di sisi tebing di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
VIVA Militer: Serangan rudal milisi Hizbullah Lebanon ke pos militer Israel
- youtube.com
Menurut laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari situs Komando Pelatihan dan Doktrin Angkatan Darat Amerika Serikat (TRADOC), rudal anti-tank Almas disebut memiliki hulu ledak tandem.
Hulu ledak dipasang tepat di belakang pelacak, yang terletak di moncong rudal. Almas juga memiliki jarak jangkauan maksimal mencapai 8 kilometer.
Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya
Menteri Pertahanan Brasil, Jose Mucio Monteiro menunda penandatanganan kontrak dengan perusahaan Israel Elbit Systems untuk 36 kendaraan lapis baja dengan howitzer 155 mm
