Pasukan Perdamaian Indonesia Lucuti Senjata Mantan Pemberontak

VIVA Militer: Pasukan Perdamaian Indonesia melucuti senjata eks pemberontak
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pasukan perdamaian Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Satgas Kontigen Garuda (Konga) XXXIX-B/Rapidly Deployable Battalion (RDB) membuat harum nama Republik Indonesia di Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Satgas Konga XXXIX-B/RDB Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique de Congo (Monusco) telah berhasil melucuti tiga eks combatan perang Kongo dan berhasil mendapatkan sejumlah senjata milik para eks combatan perang Kongo itu.

"Satgas Kontigen Garuda (Konga) XXXIX-B/RDB Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique de Congo (Monusco) berhasil turunkan tiga ex-combatan dan peroleh dua pucuk senjata AK-47 serta satu buah granat tangan, di Desa Amisi, Kalemie Provinsi Tanganyika, Republik Demkratic Kongo," ujar Komandan Satuan Tugas Kontingen Garuda (Dansatgas) Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja.

Cerita Aipda Romi Jadi Pasukan Perdamaian di Afrika Tengah

Tidak hanya itu, yang membuat bangga lainnya adalah, pelucutan senjata eks kombatan perang Republik Demokrat Congo itu dilakukan, saat rombongan Satgas Konga tengah melakukan kegiatan masyarakat sipil dan militer, atau yang dikenal dengan Civil Military Coordination (CIMIC) secara terbatas.

VIVA Militer: Pasukan Perdamaian Indonesia melucuti senjata eks pemberontak

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

Satgas Konga melakukan sosialisi pencegahan bahaya virus corona desease atau COVID-19, yang kini tengah menghawatirkan seluruh dunia internasional kepada masyarakat Kongo.

Daniel menjelaskan, turunnya eks kombatan  perang yang berasal dari suku MM (Mai-Mai) berawal ketika Danki Bravo melakukan kegiatan Long Range Patrol (LRP) di Desa Kataki (25 km dari Kalemie).

Dari kegiatan sosialisasi pencegahan Covid-19 itu, terjalin komunikasi sosial antara personel Satgas Konga XXXIX-B/RDB dengan Kadogo, pemimpin desa Kataki. Dalam kesempatan itu, Kadogo menyampaikan bahwa ada tiga orang pejuang MM Liwanga kelompok PERSI yang ingin menyerahkan diri. 

Ketiga mantan pemberontak ini juga ingin menyerahkan senjata mereka kepada pasukan perdamaian Indonesia di desa Amisi, dan mau kembali ke desa mereka.

VIVA Militer: Pasukan Perdamaian Indonesia melucuti senjata eks pemberontak

Kemudian, informasi tentang eks Kombatan perang Kongo itu disampaikan kepada Wakil Komandan Satgas Konga XXXIX-B/RDB Monusco Letnan Kolonel Inf. Hadrianus Yossy S. Buanan di Soekarno Camp, Kalemie Provinsi Tanganyika Republik Demokratik Kongo.

Mendapatkan informasi itu, Kolonel.Inf. Daniel pun segera memerintahkan Kompi Bravo untuk melaksanakan LRP (Long Range Patrol) menuju Desa Amisi bersama Liason Assistant, Jhonatan. 30 orang personel Indo RDB yang dipimpin Letda Inf Eka Rahmat Maiputra S.Tr (Han), langsung menuju tempat tujuan.

Setelah berada di Desa pasukan perdamaian Indonesia melaksanakan kordinasi dan diskusi dengan kepala desa Amisi yang bernama Mukonga Donatien.

"Sehingga kita mendapatkan hasil dengan menyerahnya tiga orang pejuang MM Liwanga kelompok PERSI atas nama Idi Eric (22), Shabani Baruani (20) dan Antoine  Saleh (19) yang disertai dengan penyerahan senjata api berupa 2 (dua) pucuk AK-47, 2 (dua) buah magazen, dan 1 (satu) buah Granat tangan," kata Daniel Lumbanraja melalui keterangan resminya kepada VIVA Militer, Senin, 13 April 2020.

VIVA Militer: Pasukan Perdamaian Indonesia di Republik Demokratik Kongo

Daniel menegaskan, penyerahan senjata oleh eks kombatan perang Kongo kepada pasukan perdamaian Indonesia  membuktikan bahwa, masyarakat Kongo memiliki kepercayaan kepada Satgas Kontingen Garuda yang bertugas di Kongo selama ini. 

"Ini merupakan bukti dari kepercayaan masyarakat Kongo atas kehadiran Satgas Indo RDB dibawah naungan MONUSCO," ucap Daniel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya