Peringati Hari Pahlawan,Mayjen TNI Suhartono Temui Sesepuh Marinir KKO

VIVA Militer : Dankormar Mayjen TNI Suhartono bertemu dengan sesepuh Marinir
Sumber :
  • Dispen Kormar

VIVA – Berbagai macam cara telah dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memperingati momentum hari bersejarah, yaitu peringatan Hari Pahlawan. 

Seminggu Dilantik,Kolonel Marinir Rana Tancap Gas Gelar Entry Briefing Prajurit Petarung Balasanggha

Seperti halnya yang dilakukan oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono pada hari Senin, 9 November 2020 kemarin. Dia menyambangi kediaman salah satu pejuang yang merupakan salah satu pelaku sejarah atas berdirinya KKO AL yang saaat ini masih hidup di daerah Tegal, Jawa Tengah.

Dia adalah Kopral KKO (Purn) Bakrie. Kopral KKO (Purn) Bakrie saat ini sudah berusia 90 tahun. Dia adalah mantan prajurit Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut atau prajurit pasukan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) CA IV di Kota Tegal yang tahu betul bagaiamana cikal bakal atau sejarah berdirinya KKO AL yang saat ini dikenal dengan nama Korps Marinir.

Menegangkan! Tentara Korea Selatan Gelar Latihan Senjata Besar di Dekat Perbatasan Korut

Dankormar yang saat itu didampingi oleh sang istri yang juga menjabat sebagai Ketua PG Jalesenastri Korps Marinir Etta Suhartono, secara khusus ingin bertemu dengan sesepuh marinir TNI AL dan keluarga Kopral KKO (Purn) Bakri.

Photo :
  • Dispen Kormar
3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Meski sudah usia senja, Kopral KKO (Purn) Bakri tampak sangat senang didatangi oleh orang nomor satu di Korps Marinir TNI AL itu. Sakin senangnya, Kopral KKO Bakri dengan semangat menceritakan kisah perjuangannya melawan penjajah yang sudah menduduki Negara Kesatuan Republik Indonesia kala itu.

"Pada tahun 1947, kapal induk Amerika di tengah laut datang mendarat kemari (Tegal) dan menembakkan rudal. Peristiwa itu banyak makan korban," kata Kolonel KKO (Purn) Bakri.

Selang beberapa waktu, Sekutu kembali menyerang dari arah selatan dengan menggunakan tank. Kala itu tentara Sekutu diboncengi Belanda yang berniat kembali untuk menjajah Indonesia.

"Tentara kita mundur. Mempertahankan pasukan ke daerah Karangmalang. Karangmalang masih hutan jati. Di situ tidak lama, kurang lebih dua bulan. Kemudian pindah dengan merayap selama dua malam ke Penggarit, Pemalang," ucapnya.

Di situ, kata Bakrie, tentara Indonesia kembali diserang oleh Belanda yang menyerang dari udara. "Waktu itu tentara kita pada mandi di kali. Teman-teman saya banyak yang mati waktu itu, untung saya selamat," kata Kopral KKO (Purn) Bakri di hadapan Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Dalam kesempatan itu, Kopral KKO Bakri juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Komandan Korps Marinir dan rombongan yang sudah menyempatkan diri untuk menjalin silaturahmi dengan dirinya dan keluarganya, meskipun dia sudah lama pensiun. 

Kolonel KKO Bakri pun memberikan petuah kepada Mayjen TNI (Mar) Suhartono agar selalu berhati-hati di dalam bertugas menjaga Republik Indonesia. 

Photo :
  • instagram @suhartono323

Di akhir kunjungannya, Mayjen TNI Suhartono mengungkapkan betapa bangganya dirinya menjadi seorang generasi penerus Korps Marinir. Menurutnya, Korps Marinir telah memiliki semangat juang yang tidak pernah lepas dari sejarah masa lalu seperti halnya yang telah dikisahkan oleh Kopral KKO Bakri.

"Saya sangat bangga bisa terlahir di tanah para pejuang, sebagai generasi penerus Korps Marinir kami akan selalu mengilhami semangat juang, pantang menyerah yang sudah diperlihatkan oleh Kopral KKO (Purn) Bakri," kata Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Selain itu, Dalam kunjungannya ke Jawa Tengah itu, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Suhartono juga sempat menziarahi Taman Makam Pahlawan (TMP) Tegal, TMP Penggarit Pemalang, dan TMP Pekalongan untuk memberikan penghormatan terhadap para sesepuh Korps Marinir dimakamkan dalam rangka memperingati hari pahlawan dan HUT Korps Marinir yang ke-75 tahun ini.

"Hanya segenggam bunga tabur dan sepotong doa yang bisa kami sampaikan ketika berziarah ke TMP Tegal, TMP Penggarit Pemalang, dan TMP Pekalongan, TMP dimana beberapa pendahulu Korps Marinir di istirahatkan. Makam para sesepuh korps Marinir dari Corps Marinier CA IV Tegal, sekaligus ke monumen Soetomo di Desa Wanarata Pemalang, salah satu tempat terjadi pertempuran melawan sekutu pada masa perang kemerdekaan, dan Letnan Soetomo gugur sebagai Kusuma Bangsa," katanya.

militer/militer-indonesia/1320482-prajurit-tni-dikeroyok-panglima-tni-siapkan-strategi-perang-khusus?headline=1">Baca juga : Prajurit TNI Dikeroyok, Panglima TNI Siapkan Strategi Perang Khusus

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya