Istri Prajurit TNI Selamatkan Nyawa Ibu Melahirkan di Tengah Pasar

VIVA Militer: Istri prajurit TNI saat berusaha selamatkan nyawa ibu dan bayi.
Sumber :
  • Koarmada II

VIVA – Siti Indriyani mungkin tak pernah mengira bahwa dirinya bakal menemukan peristiwa yang jarang dialami orang lain. Dia menjadi penyelamat nyawa ibu dan seorang bayi yang terlahir di tengah pasar.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Jadi ceritanya begini, berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, Jumat 13 November 2020, ketika itu, 9 November 2020, Siti sedang berada di Pasar Pabean, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Tiba-tiba saja, Siti mendengar suara jeritan histeris seorang wanita. Dia pun menghampiri wanita itu, kondisinya sangat memprihatinkan dan ternyata, dia sedang hamil dan mengalami kontraksi hebat.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Dalam kondisi genting itu, Siti tak panik. Sebagai ibu yang sehari-hari berprofesi sebagai bidan, dia langsung mengambil tindakan penyelamatan darurat terhadap wanita hamil itu.

Di saksikan ratusan pasang mata, istri dari Sersan Dua Rudi Hermanto, seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut itu, langsung beraksi. Tindakan medis persalinan darurat diberikan kepada wanita hamil itu.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

Photo :
  • Koarmada II

Dengan peralatan seadanya, Siti berusaha menyelamatkan nyawa wanita dan bayinya. Situasi saat itu memang sangat sulit, bagaimana tidak. Ternyata bayi keluar dari rahim ibunya dalam posisi tak sempurna.

"Satu kaki terlebih dahulu keluar sehingga saya melakukan pertolongan mengeluarkan kaki satunya lagi. Setelah keluar kedua kaki, saya keluarkan perut dan bahu si jabang bayi," kata Siti.

Tindakan medis darurat itu mulai membuahkan hasil, perlahan kepala bayi bisa diraihnya. Namun, ada masalah lainnya muncul.

"Setelah sampai di kepala ternyata ada tiga lilitan tali pusat di leher bayi. Untuk menyelamatkannya saya regangkan lilitan tali tersebut dengan hati-hati satu persatu sampai bayi keluar utuh," kata Siti.

Akhirnya bayi bisa dikeluarkan secara utuh tanpa ada dampak pada tubuhnya. Cuma, setelah terlahir, bayi mengalami gejala hipoksi. Bayi itu sama sekali terdiam dan tak menangis seperti pada normalnya bayi pertama kali terlahir ke dunia.

Photo :
  • Koarmada II

Siti tak putus asa, tindakan medis darurat lainnya ditempuh. Dia mulai fokus untuk bisa menyelamatkan nyawa sang bayi.

"Kurang lebih 15 menit bayi belum menangis juga, saya segera lakukan resusitasi jantung, dan rangsangan dengan menepuk-nepuk punggung bayi sampai beberapa kali sambil menghangatkan badan bayi dengan kain seadanya yang ada di pasar itu," katanya.

Dan, upaya Siti tak sia-sia. Akhirnya bayi itu mulai mengeluarkan suara. "Alhamdulillah bayi tersebut mulai tersedak dan akhirnya menangis dengan kencang, dan segera dibawa ke RS terdekat untuk pemotongan plasenta," kata Siti.

Penyelamatan dramatis yang dilakukan Siti langsung mendapatkan apresiasi dari Panglima Komando Aramad II TNI AL, Laksamana Muda I Nyoman Gede Sudihartawan. Perlu diketahui, suami Siti, Serda Rudi Hermanto memang bertugas di Koarmada II, dia sehari-hari berdinas di Kapal Perang KRI Cakra-401 milik Satuan Kapal Selama Koarmada II.

Baca: Terkapar Berdarah, Apa yang Dialami Pria di Hadapan Prajurit TNI Ini

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya