Serangan Kilat Pasukan Raider Trisula TNI Kuasai Kota Pemberontak

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha
Sumber :
  • Penerangan Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

VIVA – Perlu diingat bahwa TNI Angkatan Darat tak hanya memiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang berstatus sebagai satuan tempur elite. Namun, ada pula Batalyon Infanteri Para Raider, atau yang dahulu kala bernama Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud).

Kisah Eks Danjen Kopassus saat Operasi Seroja, Komandan Kritis dan Gugur di Pelukannya

Seperti halnya menjadi anggota Kopassus, para prajurit TNI yang akan masuk dalam satuan Para Raider juga harus menjalani seleksi ketat dan tentunya latihan yang sangat berat. Salah satu pasukan elite TNI yang punya catatan emas dalam pertempuran adalah Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha (Yonif PR 501/BY).

Satuan elite yang saat ini dipimpin oleh Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya, berada di berada di bawah kendali Brigade Infanteri Para Raider 18/Trisula (Brigif 18/Trisula) Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Berdiri pada 22 Januari 1961, Yonif PR 501/BY pernah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam Operasi Seroja di Timor-Timur. Satuan yang dikenal sebagai pasukan penyerbu dari langit bahkan jadi salah satu pasukan yang pertama kali tiba di Dili, Ibukota Timor-Timur, 7 Desember 1975. Saat itu, Yonif PR 501/BY dipegang oleh Mayor Inf Ismail.

Photo :
  • Youtube
5 Jenderal Bintang 2 TNI Lulusan Akmil 1991, Ada yang Pernah Ikut Operasi Seroja

Menurut catatan yang dikutip VIVA Militer dari buku "Mari Terjun ke Dili yang Indah",  total ada 699 personel Yonif PR 501/BY yang diberangkatkan. Serangan ke Dili dibagi ke dalam dua sortie, yang berangkat mulai 5-6 Desember 1975. 

Ismail memimpin langsung sortie pertama penerjunan yang berangkat dari Bandara Iswahyudi, Maospati, Magetan, bersama Kepala Seksi Intel (Kasi Intel), Kapten Inf Ajat Sudrajat, Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Yonif PR 501/BY, Kapten Inf A. H. Simanjuntak, serta dua orang Komandan Kompi (Danki) A dan Danki B.

Sementara itu, sortie kedua yang berangkat menggunakan pesawat komersial terdiiri dari Wakil Danyonif PR 501/BY, Mayor Inf Budi Sudjana, Kepala Seksi Personel (Kasipers), Kasi Log, Kapten Inf Subagyo. Kompi C, Kompi Bantuan, dan Kompi Markas.

Sortie yang dipimpin langsung oleh Ismail, sempat mengalami kendala berat saat hendak mendarat lewat penerjunan di Dili. Ismail dan pasukannya jadi sasaran tembak kelompok pemberontak Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin), sejak masih melayang di udara.

Photo :
  • Youtube

Rupanya, kedatangan pasukan Yonif PR 501/BY sudah diketahui pihak musuh. Akibatnya, pasukan dari sortie pertama tercerai berai. Saat sudah mendarat, Ismail kesulitan untuk mengkoordinasi anak buahnya karena.

Reorganisasi pasca penerjunan sempat gagal, karena pasukan sortie pertama banyak yang bergerak seorang diri. Hal ini lah yang membuat Ismail awalnya kesulitan. Pergerakan seorang diri anak buahnya, membuat milisi Fretilin mudah menyergap.

Sehingga, timbul korban dalam jumlah yang tida sedikit dari kubu Yonof PR 501/BY. Namun dengan kemampuan tempur andal yang dimiliki, pasukan lintas udara ini berhasil menguasai seluruh wilayah di Dili hanya dalam waktu setengah hari. Dili berhasil diambil alih oleh pasukan Yonif PR 501/BY pada pukul 12.00 waktu setempat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya