Gawat, Jenderal Bintang 2 TNI Dipukuli Warga

VIVA Militer: Lambang TNI Angkatan Udara
Sumber :
  • tniau.mil.id

VIVA – Kabar tak sedap datang dari seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Udara. Pati yang berinisial YIS dikeroyok oleh ratusan warga di Kabupaten Garut, Kamis 19 Agustus 2021 lalu.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, membenarkan kabar perselisihan seorang Perwira TNI Angkatan Udara, dengan sejumlah warga di Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut. Jawa Barat.

"Benar bahwa yang berselisih paham dengan sejumlah warga tersebut adalah Perwira TNI AU aktif," kata Kadispenau.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

"Apabila permasalahan ini tidak menemui jalan damai, tentunya kita menghormati hak kedua belah pihak, baik hak warga, maupun hak Perwira TNI AU tersebut yang akan menempuh jalur hukum," ucapnya.

Diceritakan Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana, peristiwa bermula saat YIS memerintahkan untuk membongkar sebuah patok besi. Patok besi itu disebut Oban berfungsi sebagai pembatas masuknya truk ke jalan utama di desa tersebut.

Ternyata Gelar Kehormatan Istri Jenderal Dudung sama dengan Megawati

Warga Desa Sukalaksana menolak perintah YIS, dan mempertanyakan izin pencabutan patok besi tersebut. Akan tetapi, YIS disebut Oban malah ngamuk dan mengacungkan golok ke arah warga.

Karena takut akan ancaman YIS, warga pun akhirnya menuruti perintahmya. Setelah dicabut, patok besi tersebut dibawa YIS menuju Desa Parakan. Tak senang denga tindakan YIS, sekitar 150 orang warga Desa Sukalaksana pun mengejar YIS.

Meski awalnya sempat emosi, ratusan warga Desa Sukalaksana dan YIS pun sepakat untuk berdamai. Akan tetapi, disebut Oban YIS kembali ke Bandung pada malam harinya, dan melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.

Sementara itu menurut keterangan YIS, ia sama sekali tidak melakukan ancaman. YIS mengaku bersama-sama warga Desa Sukalaksana bahu membahu membongkar patok besi tersebut. Akan tetapi, ada seorang warga yang tak mau membantu dan pergi menunggangi sepeda motor.

Saat meninggalkan tempat, warga tersebut nyaris menyerempet istri YIS dengan sepeda motor. Sontak, YIS pun mengacungkan tangan untuk memberi peringatan. Sementara, saat mengacungkan tangannya YIS masih memegang golok yang digunakan untuk menggali patok besi.

Hal ini lah yang membuat warga Desa Sukalaksana menganggap YIS mengancam. Sehingga, peristiwa penganiayaan pun tak terhindarkan. Akibatnya, YIS mengalami luka-luka. Istri YIS kehilangan uang sekitar Rp3 juta dan kaca mobilnya retak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya