Penampakan 2 Kapal Perang Baru TNI AL Penjaga Laut Indonesia Timur
- lantamal4-koarmada1.tnial.mil.id
VIVA – Sepasang kapal perang kembar milik TNI Angkatan Laut akan menjadi andalan baru dalam pengamanan wilayah perairan Indonesia timur. Kedua kapal perang baru itu adalah KRI Teluk Weda (526) dan KRI Teluk Wondama (527).
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Komando Armada III (Koarmada III) TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Weda (526) dan KRI Teluk Wondama tiba di Dermaga Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XIV Sorong (Lantamal XIV) Sorong, Papua Barat, Senin 27 Desember 2021.
Kedatangan kedua kapal perang baru itu disambut langsung oleh Panglima Komando Armda III (Pangkoarmada III), Laksamana Muda (Laksda) TNI Irvansyah.
Pangkoarmada III menjelaskan bahwa kedua kapal perang baru ini berjenis Landing Ship Tank (LST), yang mampu membawa ratusan prajurit dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa tank.
Dibangun di Galangan Kapal PT Bandar Abadi, Batam, kedua kapal perang kembar ini memiliki panjang 117 meter dan lebar 16,4 meter.
VIVA Militer: Kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Weda (526)
- Instagram/@koarmada3_sorong
Dengan kecepatan maksimal 16 knot (37,04 kilometer/jam), KRI Teluk Weda dan KRI Teluk Wondama mampu menempuh perjalanan dalam waktu 20 hari pelayaran.
Tak hanya itu, kedua kapal perang ini juga mampu membawa 367 prajurit pasukan pendarat, 10 unit Main Battle Tank (MBT) atau tank tempur utama. Baik jenis Leopard 2A4 TNI Angkatan Darat, atau Tank BMP-3F Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
"KRI jenis LST terbaru ini mampu untuk membawa 367 orang prajurit pasukan pendarat, 10 unit Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard milik TNI Angkatan Darat atau 15 unit Tank BMP-3F milik Marinir serta 1 unit Helikopter," jelas Laksda TNI Irvansyah.
Kedua kapal perang baru ini secara resmi diserahkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, kepada TNI Angkatan Laut, pada 27 Oktober 2021 lalu. Yang mana, secara resmi pula kedua kapal perang ini memasuki masa dinas bersama militer matra laut Indonesia.
