Dengan Aplikasi Ini Bayar Jalan Tol Tak Perlu Injak Rem Lagi

Pengendara melakukan transaksi pembayaran tol non tunai di gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Selasa (12/9).
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA Otomotif – Transaksi pembayaran tol di Indonesia akan memberlakukan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) alias bayar jalan tol tanpa harus berhenti dulu untuk tap e-toll. Nantinya, pembayaran akan menggunakan aplikasi pada smartphone Anda.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

Penerapan teknologi tersebut merupakan bentuk inovasi dan transformasi digital di Jalan Tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0. Nantinya, aplikasi itu gunakan sistem server based.

Serta teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

"Nantinya, saat teknologi MLFF mulai diimplementasikan para pengguna Jalan Tol dapat melakukan pembayaran non-tunai tanpa tap kartu, yakni hanya dengan mengunduh dan mendaftar data pribadi pada aplikasi bernama Cantas pada smartphone masing-masing yang telah terkoneksi internet," ujarnya di situs resmi BPJT.

"Kemudian setelah kalkulasi tarif terkoneksi pada aplikasi, uang dari masing-masing instrumen pembayaran milik tiap pengguna juga akan berkurang otomatis," tambahnya.

Tarif Tol di 3 Ruas Ini Dapat Diskon, Simak Lokasi dan Waktunya

Kebijakan ini akan diberlakukan pada akhir tahun 2022, dan di uji cobakan di beberapa jalan tol sebagai tahap transisi. Di mana, sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik.

"Saat ini kita tengah fokuskan tahap pengembangan aplikasi Cantas, finalisasi proses pemasangan gantry dan perangkat kamera sehingga semua tahapan bisa segera tuntas dan berjalan dengan baik sebelum diimplementasikan dan digunakan masyarakat secara bertahap pada bulan Desember 2022. Selanjutnya akhir tahun 2023 mendatang akan diimplementasikan secara keseluruhan di seluruh Jalan Tol di Indonesia," kata Triono.

Triono mengatakan, perangkat yang digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF adalah berupa Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU. Sistem itu membuat user experience yang semakin lebih baik, memperoleh efisiensi biaya operasi dan juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan.

"Selain memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol bagi Badan Usaha Jalan Tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. Dengan sistem tersebut, pengguna Jalan Tol akan semakin lebih nyaman dalam melakukan perjalanan," tambahnya.

Berdasarkan data Worldbank tahun 2019, Indonesia rugi USD 4 Miliar atau sebesar Rp56 Triliun akibat kemacetan. Kemudian berdasarkan data Roatex MLFF Feasibility study tahun 2020, kerugian akibat antrian di Gerbang Tol diperkirakan mencapai USD 300 Juta atau sebesar Rp. 4,4 Triliun per tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya