Menperin: Masyarakat Antusias Terhadap Kendaraan Listrik

Arena EV Test Track di GIIAS 2022
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022 tidak hanya menampilkan kendaraan terbaru dan industri pendukungnya, namun juga membahas soal isu lingkungan serta industri otomotif masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Pembiayaan Kendaraan Listrik Meningkat 338 Persen

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat untuk elektrifikasi otomotif terlihat membeludak dan tinggi.

Menurutnya, sudah saatnya industri otomotif secara menyeluruh bergerak untuk membawa teknologi terbaru yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan, untuk masa depan yang lebih baik. 

PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar

“Orang-orang butuh teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan bebas dari polutan. Dalam beberapa hari ini kita sudah melihat bagaimana antusiasnya orang-orang terhadap kendaraan listrik,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 19 Agustus 2022.

Menko Airlangga dan Menperin Agus Gumiwang di booth Lexus GIIAS 2022

Photo :
  • Dok: Lexus Indonesia
Moeldoko Ungkap Rencana Pameran Kendaraan Listrik Diadakan di Luar Jakarta

Dari fakta tersebut, Menperin menganggap electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja. Tapi juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar, tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang seharusnya

“Indonesia sepakat dengan regulasi COP 2026 untuk memulai net zero emission pada 2060, termasuk menggunakan energi baru dan terbarukan. Termasuk menjaga produksi dan regulasi yang lebih menguntungkan buat semuanya,” tuturnya.

Menperin menegaskan, bahwa Indonesia akan mulai memproduksi kendaraan elektrifikasi dengan jumlah 600 ribu unit mobil listrik, truk listrik dan bus listrik di 2030. Sementara untuk kategori kendaraan roda dua, sebanyak 3 juta unit.

“Sebagai catatan, sekarang ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, kemudian 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Sehingga nantinya industri menengah dan kecil bisa turut memproduksi ragam komponen untuk semua kendaraan listrik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya