Gedung di DKI Jakarta Bakal Wajib Pasang Fasilitas Kendaraan Listrik

Konsep kendaraan listrik di Indonesia
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Saat ini penggunaan kendaraan listrik tengah didorong oleh pemerintah di industri otomotif. Hal ini sesuai kebijakan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 55 Tahun 2019 terkait Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Terungkap, Ini Alasan Motor MotoGP Tak Pakai Starter untuk Menyalakan Mesin

Adanya kebijakan tersebut, membuat pelaku usaha atau produsen kendaraan baik motor maupun mobil mulai mengembangkan kendaraan listrik. Bahkan beberapa dari mereka sudah mulai menjual produk ramah lingkungan untuk masyarakat Tanah Air.

Diketahui, penggunaan kendaraan listrik membutuhkan namanya fasilitas untuk tempat pengisian daya baterai. Di Indonesia, fasilitas tersebut masih minim dan perlu ditingkatkan agar pengguna nyaman menggunakan kendaraan ramah lingkungan.

Baru Tahu Pengguna Mobil yang Cipratkan Air ke Orang Bisa Kena Denda

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung dengan adanya peralihan kendaraan yang tadinya konvensional menjadi listrik. Hal itu dilakukan bertujuan untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 mendatang.

Pembiayaan Kendaraan Listrik Meningkat 338 Persen

"Saya memang mengingatkan agar EV menjadi suatu keniscayaan. Kemarin saya ketemu pak Gubernur DKI Jakarta, saya bersama mereka berencana untuk semua gedung akan diwajibkan fasilitas kendaraan listrik agar memberikan kemudahan mereka," ujar Budi di JCC Senayan, dikutip VIVA Rabu 2 September 2022.

Diketahui, dia baru saja meresmikan pembukaan pameran otomotif Indonesia Motorcycle Show (IMOS). Pada kunjungan, dirinya melakukan diskusi kepada Agen Pemegang Merek terkait baterai untuk kendaraan listrik yang seharusnya bisa dibuat secara lokal.

"Saya sepakat sekali tadi kita diskusi tentang baterai hasil bersama-sama kita membuat standarisasi tapi mereknya sendiri-sendiri, ternyata ukurannya sama, kalau ukuran yang lain-lain repot," tambahnya.

Selain hal-hal tersebut, Budi juga mengingatkan untuk masyarakat yang memiliki motor produksi lama agar melakukan konversi menjadi listrik. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

"Saya harapkan ini sudah mulai pikirkan untuk dilakukan konversi bahkan pada motor-motor yang lama pun kami beri kesempatan untuk melakukan konversi, karena tekanan pada bahan bakar minyak ini membuat fiskal dari APBN itu kesulitan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya