- Toyota
VIVAnews - Mobil bermerek Toyota tentunya tidak asing di Indonesia. Beberapa varianya selalu mendominasi pasar otomotif Tanah Air. Namun berita mengejutkan datang bagi pengguna mobil Toyota di Amerika Serikat.
Seperti dilansir Carscoop, Selasa 19 Juni 2012, pemerintah Amerika Serikat melalui National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) sedang menyelidiki sedikitnya 1,4 juta unit mobil Toyota yang dinilai dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Dari jumlah itu, 570 ribu unit model Toyota tipe tertentu diketahui bermasalah pada bagian power window master, yang terletak di pintu dekat pengemudi.
Sedangkan 830 ribu unit mobil Toyota bermasalah lainnya terdapat pada mobil yang diproduksi tahun 2007, seperti Toyota sedan Camry (Camry Coupe, Camry Cabriolets dan Camry Hybrid), SUV RAV4, Yaris rakitan tahun 2006, dan Highlander tahun 2008.
Badan Keamanan Lalu Lintas dan Jalan itu mengatakan, telah melakukan identifikasi terhadap beberapa mobil Toyota yang mengalami kebakaran, serta menyelidiki semua kendaraan Toyota yang memiliki power window master di tempat yang sama.
Hingga kini belum diketahui apakah akan terjadi recall. Sebanyak 161 pemilik mobil telah melaporkan keluhannya, sedangkan sembilan orang mengalami cedera akibat kejadian tersebut. Di antaranya seorang wanita yang melaporkan bahwa suaminya terbakar karena harus memadamkan mobilnya.
Indonesia Aman
Dikonfirmasi soal ini, PT Toyota-Atra Motor (TAM) menyatakan semua varian mobil Toyota yang berada di Indonesia aman dari kejadian kebakaran pada power window master. Tak seperti yang ada di Amerika Serikat.
"Semua Toyota sedan di produksi di Thailand, sedangkan SUV RAV4 dan Highlander kita tidak punya," General Manager Corporate Planning dan PR Office TAM, Widya menjelaskan kepada VIVAnews.
Mobil Toyota yang beredar di Amerika dibuat di negeri itu. Sedangkan buatan Thailand sejauh ini tidak mengalami masalah yang sama. (umi)
Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum
Musim kompetisi Liga 1 2023-2024 Arema FC akrab dengan posisi zona degradasi. Nyaris sepanjang musim Arema FC berkutat di zona merah
