Menteri Perdagangan: Mobil Murah Bukan Faktor Utama Kemacetan

Mendag Muhammad Lutfi Saat Kerjasama Dengan Suryo Bambang Sulisto Kadin
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mobil murah diduga menjadi faktor utama dalam memacetkan sebuah kota. Terkait hal itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, mobil murah tak bisa dijadikan kambing hitam, ketika dikaitkan dengan kemacetan di kota-kota besar.

Ia lalu menunjukkan sebuah angka yang bisa menjelaskannya. Menurutnya, bila dilihat dengan perbandingan seper seribu dari pertumbuhan pemilik mobil di Indonesia dengan negara lain, Indonesia masih di bawahnya.

"Jadi, kalau per seribu di negara seperti Amerika Serikat, itu malah lebih dari seribu unit karena setiap orangnya memiliki kendaraan satu dan dua mobil," kata Lutfi, dalam pembukaan event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, di PRJ Kemayoran, Jakarta, Kamis 18 September 2014.

Lutfi menuturkan, di Jepang dari seribu orang, di antaranya 582 orang mempunyai mobil. Sedangkan, di Thailand bila per seribunya ada sekitar 179 orang memiliki kendaraan bermotor.

"Tahun 2012 di Indonesia hanya 37 unit dari per seribu penduduk," ungkap Luthfi.

Terungkap, Pengemudi Mobil Putih Tabrak Bus Kuning Ternyata Mahasiswa UI

Ekspor Macet

Secara berseloroh, Lutfi juga mengatakan kemacetan yang terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota besar di Indonesia, akan empat kali lebih besar dari standar per seribu itu dilihat dari Thailand.

"Jadi terima kasih Toyota, Daihatsu. Anda bukan saja memacetkan Jakarta, tapi mudah-mudahan dengan ekspor. Perintah saya, bikin macet di negara orang lain (juga)," kata Luthfi yang disambut tepuk tangan oleh orang-orang yang hadir dalam pembukaan IIMS 2014.

Dalam jangka panjang nanti, Luthfi ingin para pelaku industri otomotif untuk memperhatikan agar UKM Indonesia ikut serta dalam memproduksinya.

"Tak apa mereknya luar, tapi ke depannya tren jadi milik Indonesia. Saya sudah mengirim surat resmi kepada Menteri Luar Negeri tentang ini, jadi karena dibuat di Indonesia, (maka hasil produksi tersebut akan) jadi tanggung jawab Indonesia," paparnya. (ren)

Putri Amien Rais Ambil Formulir di PKB untuk Maju Wali Kota Yogyakarta
Shin Tae-yong

Kata Shin Tae-yong soal Nasib Timnas Indonesia U-23 di Olimpiade 2024

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong bicara soal nasib Garuda Muda di Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024