- VIVAnews/Sigit A Nugroho
Capaian ini mereka peroleh saat mengikuti perhelatan Mirage Eco Fun di Surabaya, Minggu 8 Februari 2015.
"Semua mobil dalam keadaan standar, termasuk penggunaan AC di dalam kabin, normal," ujar Intan Vidiasari, PR Department Head PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Dengan event ini, kata Intan, konsumen dapat merasakan sendiri tingkat konsumsi bahan bakar yang bisa dicapai Mirage.
Lantas, bagaimana cara Suharijanto mengemudikan mobilnya itu? Menurut guru SMK Perkapalan ini, dia mengemudi dengan berbagai perhitungan.
Misalnya, dengan menjaga putaran mesin RPM di bawah angka 1.500. Untuk perpindahan gigi, ia lakukan pada rentang RPM 1.500-2.000. Dia mengaku memacu kendaraannya pada kecepatan 40-45 kilometer per jam.
"Kaki juga jangan digantung di kopling. Lepas saja setelah oper gigi," kata dia.
Hasilnya, dia dapat meraih catatan konsumsi 22,1 kilometer per liter. Meski begitu, Suharijanto justru mengklaim saat berkendara sehari-hari mampu mencapai tingkat efisiensi 23 kilometer per liter.
"Kalau pagi habis subuh bisa 1:23 (23 kilometer per liter) karena lalu-lintas Surabaya sepi. Kalau jalanan macet ya paling 1:18," kata dia. Suharijanto mendapat hadiah Rp5juta karena memenangi ajang tersebut.
Sementara dari angka capaian tertinggi pada parade Mirage Eco Fun Drive II di sembilan kota sebelumnya didapatkan rata-rata 21 kilometer per liter (transmisi otomatis) dan 22,54 kilometer per liter (matic).
Pengujian Mitsubishi Mirage oleh pebalap perofesional Hiroshi Masuoka, legenda reli Dakkar, membukukan angka konsumsi bahan bakar 24,20 kilometer per liter. Sementara pereli nasional, Rifat Sungkar berhasil membukukan 27 kilometer per liter di tahun 2013 lalu.
