Survei: Kemacetan Sita 60 Jam per Tahun Waktu Pengemudi

Mercedes-Benz memamerkan mobil konsep F 015 pada ajang CES 2015
Sumber :
  • Dok: Mercedes-Benz

VIVA.co.id - Setiap tahun, selalu ada ratusan ribu, bahkan jutaan, orang Indonesia yang membeli mobil baru, baik itu digunakan untuk keperluan pribadi maupun bisnis.

Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya

Sayangnya, perkembangan infrastruktur jalan tidaklah secepat wiraniaga berhasil mendapatkan tanda tangan dari konsumen. Akibatnya, jalan makin penuh sesak dengan kendaraan.

Berdasarkan rilis yang diterima VIVA.co.id dari asosiasi pengusaha otomotif Jerman, Verband der Automobilindustrie (VDA), sejak 2007, ada pergeseran pola hidup masyarakat dunia, di mana mereka lebih memilih tinggal dan beraktivitas di perkotaan.

Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty

Hal ini otomatis membuat jalanan makin padat, karena pada akhirnya orang-orang ini akan membeli kendaraan dan mengendarainya di jalanan. Dan tren ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun mendatang.

Menurut survei yang dilakukan VDA, di beberapa wilayah yang ada di Jerman, pengemudi menghabiskan waktu hingga 36 jam per tahun terjebak kemacetan. Angka ini bahkan melonjak menjadi 60 jam di wilayah Stuttgart dan Karlsruhe.

JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun

Hal ini dikatakan tidak hanya terjadi di Jerman saja, namun juga kota-kota lain di seluruh dunia, termasuk negara-negara berkembang yang ada di Asia. Pada 2025, diprediksi akan ada pertambahan kendaraan niaga sebesar 30 persen dan kendaraan pribadi 10 persen di Jerman.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa produsen otomotif memiliki beberapa solusi, salah satunya adalah menerapkan teknologi otonom pada kendaraan. Menurut VDA, salah satu faktor yang membuat macet lalu lintas adalah tidak adanya harmonisasi pada alur kendaraan yang ada.

Masing-masing pengemudi memiliki kemauan dan karakter yang berbeda, ada yang suka menyerobot, ada pula yang senang mengemudi dengan santai. Jika hal ini dapat diseragamkan, maka titik kemacetan dikatakan dapat berkurang secara signifikan.

Selain itu, teknologi otonom juga bisa menurunkan angka kecelakaan secara drastis. Komputer dan sensor tidak akan pernah lelah bekerja seharian. Dan yang tidak kalah menarik, pengemudi dapat menikmati waktu santai lebih banyak selama perjalanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya