- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Sebagai pendatang baru, Mitsubishi Xpander berhasil ‘membius’ masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan Agustus 2017 lalu, penjualannya langsung moncer dan berhasil mengalahkan merek lain yang sudah lebih lama hadir.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan Xpander dari pabrik ke diler pada Januari sampai November 2018 tercatat 71.219 unit. Dari delapan varian yang ditawarkan, tipe Ultimate transmisi otomatis yang paling banyak terjual.
Ultimate yang jadi kasta tertinggi, memperoleh angka penjualan 33.920 unit selama 11 bulan. Nomor dua terlaris adalah tipe Exceed transmisi manual, sebanyak 15.989 unit. Dari data di atas kertas, Xpander varian terendah kurang dilirik konsumen.
Seperti tipe GLX transmisi manual yang jadi kasta terendah, penjualannya hanya 845 unit. Lalu, tipe GLS transmisi matik hanya terjual 393 unit. Jika melihat penjualan per bulan, pada November 2018 varian GLS MT hanya laku 28 unit, dan GLX AT dilego 48 unit.
Menurut penelusuran VIVA di beberapa diler Mitsubishi, para tenaga penjual mengaku, jika tipe GLX atau GLS unitnya menumpuk.
“Kalau enggak mau nunggu, tipe GLX atau GLS unitnya banyak banget di gudang. Kalau Ultimate atau Exceed, harus inden minimal sebulan, karena unitnya jarang,” ujar wiraniaga yang enggak dicantumkan namanya itu kepada VIVA, Senin 17 Desember 2018.
Menanggapi hal tersebut, Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Imam Choeru Cahya angkat bicara. Dia mengatakan, memang varian Ultimate dan Exceed ada antrean unit atau inden.
“Varian GLS itu lebih banyak dikonsumsi fleet customer, jadi jarang untuk konsumen retail. Pertimbangan ya biaya sewa dan segala macam,” tuturnya belum lama ini. (kwo)
