Mobil Listrik Bakal Jadi Kendaraan Dinas, Begini Kata Hyundai

Calon mobil dinas baru Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • Tangkapan layar Instagram

VIVA –Mobil listrik kini menjadi pilihan baru di Indonesia. Penggunanya bukan hanya dari kalangan pribadi saja, jajaran instansi pemerintah pun bakal mengganti kendaraan dinas yang biasa dipakai sehari-hari dengan produk tersebut.

Penjualan Kendaraan Suzuki Melonjak 105 Persen

Penggunaan mobil listrik di Instansi Pemerintah, sudah dicanangkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Melalui akun Instagram pribadinya, beberapa waktu lalu, dia sempat mengunggah video yang menampilkan kendaraan tanpa mesin bakar konvesional Hyundai Ioniq.

Dari unggahan video tersebut juga diketahui, Hyundai Ioniq akan dipakai sebagai kendaraan operasional hariannya dengan plat nomor dinas RI 35. Cara tersebut, untuk mendukung percepatan pemakaian kendaraan listrik di dalam negeri. Sebab, saat ini populasinya baru sekitar 5 persen.

Viral, Mobil Parkir di Mal Kawasan Kemayoran Velg dan Bannya Raib

Selain Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga berencana memakai kendaraan listrik. Kang Emil-sapaan akrabnya- bakal mewajibkan penggunaan mobil dan sepeda motor listrik untuk operasional harian di instansi pemerintahan daerah yang dipimpinnya.

Rencana instansi pemerintah untuk memakai mobil listrik, tentu saja menjadi peluang bagi pabrikan otomotif, salah satunya Hyundai. Sebab, produsen asal Korea Selatan itu saat ini menawarkan produk bernama Ioniq, maupun Kona Electric yang dibanderol Rp600 jutaan.

Lewati Pembatas Jalan, Mitsubishi Xpander Tercebur Masuk Selokan

"Program pemerintah kan ingin mempercepat elektrifikasi di Indonesia, lalu ada kewajiban sekian persen mobil dinas harus EV (Electric Vehicle). Kami banyak produknya ini, jadi bisa sejalan sama rencana pemerintah," ujar Makmur, Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) ditemui di Senayan, Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.

Makmur mengatakan, Hyundai menawarkan mobil listrik untuk mengikuti program pemerintah terkait percepatan kendaraan elektrik di dalam negeri. Sehingga, pihaknya pun siap jika produk kendaraan dengan setrumnya dipakai instansi negara untuk operasional.

"Jadi Hyundai Korea itu masuk sini pun sudah investasi 1,55 miliar USD. Dari sini kan gak main-main karena mereka siapkan investasi, pabrik, lalu regional office Asia Tenggara ada di sini. Soal kesiapan unit, ini merupakan satu bagian dari pola kerja, pasti enggak akan ditinggalkan," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya