Puluhan Mobil Gagah Baru Mendarat di Indonesia

Puluhan unit mobil Jeep tiba di Indonesia.
Sumber :
  • Dok: DAS Indonesia Motor

VIVA – Populasi mobil berpenampilan gagah di Indonesia pada zaman dahulu cukup banyak, namun sebagian besar digunakan untuk kegiatan pertambangan dan energi.

Mobil Baru Rp105 Jutaan Ini Sudah Bisa Dipesan, Bensinnya 25 Km per Liter

Seiring perkembangan zaman, mobil jenis sport utility vehicle atau SUV perlahan mulai banyak terlihat di perkotaan. Pabrikan kini merancang kendaraan tersebut tidak hanya fokus pada kemampuan, namun juga kenyamanan.

Tak heran apabila saat ini peminat mobil SUV semakin banyak, namun sayangnya ketersediaan unit agak terganggu akibat munculnya pandemi.

Jadwal Mobil SIM Keliling Jakarta dan Tangsel Minggu 5 Mei 2024

Hal itu juga dialami oleh PT DAS Indonesia Motor sebagai Agen Pemegang Merek Jeep di Tanah Air. Chief Operating Officer DAS Indonesia, Dhani Yahya mengaku bahwa stok unit yang dikirim dari luar negeri mengalami keterlambatan.

Setelah tertunda selama empat bulan, akhirnya pada pekan ketiga bulan ini gudang mereka kembali dipenuhi oleh puluhan unit Jeep berbagai model. Namun, jumlah yang tiba baru 40 persen dari total pesanan.

Top Trending : Aksi Turis Bali Ceburkan Motor ke Kolam Renang hingga Marselino Jadi Tumbal

Selain wabah menyebabkan kegiatan pelabuhan jadi terganggu, terhambatnya proses pengiriman juga dikarenakan kelangkaan komponen semikonduktor yang melanda pabrik Jeep di Amerika Serikat.

“Sudah sejak awal tahun ini Stellantis menginformasikan adanya kekurangan dalam suplai chip semikonduktor, yang digunakan untuk fitur elektronik dari roda kemudi ke sistem infotainment,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Selasa 24 Agustus 2021.

Dhani juga meminta maaf pada konsumen yang sudah melakukan pemesanan, karena belum semua unit tersedia sesuai dengan harapan.

“Kami memohon maaf, jika total kuota ketersediaan unit yang ada di Indonesia belum dapat terpenuhi sepenuhnya. Hal ini diprediksi akan berlanjut sampai dengan akhir tahun 2021,” tuturnya.

Ia berharap, pelanggan dapat dengan setia menunggu kedatangan unitnya sesegera mungkin. Saat ini mereka terus bekerja sama dengan para pemasok, untuk mengurangi dampak yang lebih jauh karena terganggunya rantai pasokan dalam perakitan manufaktur kendaraan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya