Mengecas Mobil Listrik Bakal Secepat Isi Bensin

Ilustrasi mobil listrik.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Pasar otomotif nasional saat ini sudah diramaikan oleh beberapa mobil, yang menggunakan energi listrik sebagai sumber penggeraknya. Teknologi canggih ini dihadirkan, demi mengurangi polusi udara yang berasal dari emisi gas buang.

Ajak Jalan Wuling Cloud EV di Perkotaan, Tetap Nyaman di Tengah Kemacetan

Meski demikian, sampai saat ini jumlah konsumen yang membeli mobil listrik di Tanah Air masih terbilang sedikit. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menunjukkan, pada semester pertama tahun ini angkanya baru sekitar 1.900 unit saja.

Ada beberapa faktor yang membuat orang masih ragu untuk memiliki kendaraan bebas emisi itu, mulai dari harga jual yang mahal hingga dianggap tidak praktis karena membutuhkan waktu lama untuk pengisian ulang daya listriknya.

Mengenal Komponen ICCU yang Bikin Hyundai Recall Ioniq 5 dan Ioniq 6

Namun, dua masalah itu berusaha diatasi oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi baterai dan teknologi pengisian super cepat, yakni Desten. Mereka merupakan salah satu pionir dalam bidang teknologi pengisian baterai super cepat, yang dapat mengisi daya dari 0 hingga 80 persen dalam waktu 4 menit 40 detik.

Baterai buatan Desten untuk mobil listrik.

Photo :
  • Dok: Desten
Hyundai Indonesia Recall Ioniq 5 dan Ioniq 6

“Pengisian daya selama lima menit merupakan daya tarik utama bagi mobil listrik saat ini, apalagi prosesnya juga mudah, tidak memerlukan banyak adaptasi dan lokasi pengisian juga mudah ditemukan,” ujar Chief Executive Officer Desten Group, Siamak Kia di Sentul, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Kamis 7 Oktober 2021.

Siamak menjelaskan, inovasi yang mereka hadirkan membuat konsumen tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama untuk mengisi baterai mobil di pusat pengisian. Bahkan, selisihnya tidak jauh banyak dibandingkan dengan mengisi BBM ke tangki.

Kemampuan pengisian cepat itu merupakan hasil dari inovasi material dan struktur sel, dengan formulasi kimia baru yang diproduksi lewat proses manufaktur khusus. Sel ini dapat mencapai 3.000 siklus penggunaan, serta dipakai untuk menempuh jarak hingga 1,5 juta kilometer.

Desten juga menjamin suhu baterai akan tetap berada di angka normal, meski diisi dengan cara super cepat. Mereka tidak membeberkan teknologi apa yang dipakai, hanya saja disebutkan bahwa tidak ada sistem pendinginan air sehingga bobot jadi lebih ringan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya