- Tangkapan layar Twitter @jowoshitpost
VIVA – Jika menyebut daftar mobil legendaris yang beredar di Indonesia, maka Isuzu Panther masuk di dalamnya. Kendaraan ini kerap jadi andalan, karena kekuatan sasis serta mesin dieselnya.
Isuzu Panther mulai diproduksi di Indonesia pada 1991, dan awalnya hadir dengan mesin berkapasitas 2.300cc. Seiring perkembangan zaman, perusahaan asal Jepang itu kemudian menggantinya dengan jantung pacu 2.500cc.
Setelah 29 tahun diproduksi massal dan dijual di Tanah Air, PT Isuzu Astra Motor Indonesia memutuskan untuk menyudahi model itu. Selain peminatnya semakin sedikit, mereka juga terkendala dengan rencana pemerintah untuk memberlakukan aturan emisi Euro 4.
Sejak debut pertamannya hingga akhir, Isuzu Panther telah membukukan 433.117 unit penjualan, termasuk varian minibus dan pikap yang menjadi andalan di segmen kendaraan niaga ringan.
Isuzu Panther terobos genangan banjir di Gresik.
- Screenshot Instagram
Meski demikian, para pemilik mobil yang disebut-sebut tangguh untuk melintasi banjir itu tidak perlu khawatir. Sebab, Isuzu Indonesia masih akan menyediakan layanan purna jual untuk waktu yang cukup lama.
Hal itu membuat para pemiliknya merasa tenang, dan bahkan ada yang membuat kendaraan kesayangan mereka tersebut menjadi lebih nyaman karena akan dipakai terus.
Salah satu contohnya, seperti yang baru-baru ramai di media sosial. Dilansir VIVA Otomotif dari laman Twitter @jowoshitpost, Selasa 25 Januari 2022, mobil yang masuk ke dalam kategori multi purpose vehicle atau MPV itu memiliki kabin yang sangat unik dan jarang ada.
Dalam video yang dibagikan, tampak lantai dari kendaraan berkapasitas tujuh orang itu dilapisi dengan keramik yang biasa dipasang di rumah. Ubin berwarna putih itu terlihat sangat menyolok dan membuat suasana interior menjadi lebih cerah.
“Bisa buat rapat bapak-bapak,” kelakar warganet.
“Pintunya sekalian diganti pakai kayu ukir buatan Jepara,” kata warganet lainnya.
Bukan Suku Bunga, Ini yang Jadi Perhatian Pembeli Mobil Pertama
Daihatsu mengaku optimis, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tidak berdampak signifikan terhadap penjualan mereka, terutama bagi pembeli mobil pertama.
