Uniknya Mobil King Charles III Tak Pakai Bensin, tapi Wine dan Keju
- Express
VIVA Otomotif – Pangeran Charles resmi diproklamasikan sebagai Raja Inggris oleh Accession Council. Ternyata, King Charles III merupakan sosok yang cukup menggemari dunia otomotif, ini terlihat dari koleksi mobilnya.
Selain langka, mobil-mobil tersebut bernilai ratusan miliaran rupiah. Akan tetapi, ada mobil yang unik milik Raja Charles III dan salah satu kesayangannya.
Mobil tersebut adalah Aston Martin DB MKII Volante yang tak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) seperti mobil-mobil konvensional umumnya. Bahkan, mobil pun tak bergerak oleh tenaga baterai listrik.
Aston Martin DB86 tersebut diisi bahan bakarnya oleh sisa pengolahan keju dan wine. Demi ramah lingkungan, dia mengkonversi mobilnya dengan "meminum" bioethanol yang terbuat dari keju dan wine.
“Mobil Aston Martin tua saya berjalan dengan menggunakan limbah. Percayakah Anda itu digerakkan dengan anggur putih Inggris dan whey sisa dari proses pembuatan keju,” kata Raja Charles, seperti dikutip dari Livenewsinternational.
Memang secara teknis, mobil tersebut tetap menggunakan bensin sebanyak 15%, dan sisanya bioethanol yang disebut E85. Ini memungkinkan mesin dapat memiliki pembakaran yang sempurna dengan emisi yang sangat kecil.
Ide itu muncul pada 2008, ketika Charles melihat sisa proses pembuatan keju dan wine sangat meilmpah di Inggris. Ia pun menumpahkan ide tersebut kepada para mekanik Aston Martin, yang awalnya sempat diragukan.
“Pada insinyur Aston mengatakan, ‘Oh, itu akan merusak segala hal’,” ujar Raja Charles.
“Saya mengatakan, ‘Kalau begitu saya tidak ingin mengendarainya’. Jadi, mereka mulai mengerjakannya dan sekarang mereka membuktikan mobil ini bisa berjalan dengan baik dan lebih bertenaga. Baunya juga lebih enak ketika dikendarai,” lanjutnya.
Mobil ini juga merupakan hadiah dari Ratu Elizabeth II pada ulang tahun ke-21 Pangeran Charles. Menariknya, mobil ini juga pernah digunakan oleh Pangeran William dan Kate Middleton pada momen pernikaan untuk berkendara dari Istana Buckingham ke Clarence House pada 2011 lalu.
