Kupas Plus Minus Mobil Murah Ayla (2)

Test drive Ayla
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Mahaputra
VIVAnews
Pengakuan Mengejutkan Ojol Pencuri Velg dan Ban Mobil di ITC Cempaka Mas
- Setelah membahas Ayla. Kini giliaran menjajal kemampuan mobil yang dibuat di Kawarang, Jawa Barat.

Kejagung Dinilai Serius Gali Kemungkinan Pasal Pencucian Uang dalam Kasus Timah

Rute yang dipilih masih di sekitar Jakarta. Setir terasa ringan karena dilengkapi
Menjelajahi Jejak Nabi: Rekomendasi Tempat Ziarah Bersejarah di Madinah untuk Jamaah Haji
Electric Power Streering (EPS)--ringan ketika parkir dan stabil (berat) saat berada di kecepatan tinggi.


Ada satu fitur yang cukup menarik ketika melirik layar MID, yakni ECO-driving. Indikator itu memberikan informasi apakah si pengemudi berkendara sudah irit bahan bakar atau belum. Jika Anda berkendara irit, maka logo ECO itu akan muncul (berwarna hijau) di layar speedometer.

Fitur ini biasanya dimiliki mobil kelas menengah dan kini sudah diadopsi mobil murah seperti Ayla dan saudara kembarnya Agya. Tentu ini jadi nilai plus.

Untuk transmisi matik tidak keluhan sama sekali. Soal akselerasi, mesin DOHC 3 silinder berkapasitas 998 cc mampu menyemburkan tenaga 65 PS di 6.000 rpm dan torsi 8,7 Nm pada 3.600 rpm, lumayan untuk mobil perkotaan.

Tenaganya cukup diandalkan khususnya pada putaran rendah, tapi jangan terlalu berharap banyak ketika melintasi trek tanjakan panjang.

Lalulintas Jakarta yang cukup padat rupanya bukan masalah berarti bagi Ayla. Bodinya yang kompak memudahkan untuk bermanuver alias menyalip.

Sesekali melintasi jalanan rusak, suspensi depan McPherson Struts with coil spring dan belakang Torsion Axle Beam yang diusung Ayla lumayan bisa meredamnya.

Tapi tak jarang terasa bantingannya masih jauh dari harapan, bunyi cukup keras terdengar ketika roda melindas lubang lumayan dalam.

Saat mencoba menjadi penumpang di kursi belakang. Ruang kabin depan dan belakang terasa lega. Untuk ukuran tinggi badan 180 cm, ketika duduk lutut masih bisa bergerak bebas tanpa menyentuh jok depan.

Meski bahan jok tidak begitu tebal, tapi masih lumayan empuk menopang bokong. Pendingin ruangan (AC) terasa sejuk hingga ke belakang walau hanya diposisikan di tingkat 1.

Saat pindah di kursi penumpang depan juga terasa cukup lapang. Kaki dapat diselonjorkan dengan memundurkan jok sampai habis ke belakang. Tentu ini jadi nilai lebih dibanding kompetitor.

Konsumsi BBM Ayla?

Saat menguji VIVAnews sengaja tidak mempraktekkan gaya berkendara ECO-driving. Seperti diketahui, Agya sudah melalui tahap verifikasi khusus program LCGC (Low Cost Green Car)di mana konsumsi bahan bakarnya tembus 1 liter untuk 20 km. Namun, pada tes kali ini tidak bisa dicapai. Hasil terbaik di layar MID hanya 11,6 km/liter.

Kesimpulan

Untuk ukuran mobil murah, Ayla lumayan bisa diandalkan dengan fitur yang ditawarkan seperti power window, spion eletrik, power steering, central lock, dan Eco-diving. Namun perlu dicatat minus fitur keselamatan pasif, airbag.

Dengan paket terbaik dan segala keterbatasan yang dimiliki, Ayla layak masuk daftar referensi bagi Anda yang ingin beralih dari sepeda motor ke mobil atau pembeli pertama mobil (first buyer).
Hotman Paris

Soal Kasus Vina Cirebon, Hotman Paris: Mengumumkan DPO Harusnya Enggak Samar-samar

Menyusul dengan perilisan tiga orang yakni Dani, Andi dan Pegi alias Perong dalam DPO polisi kasus Vina Cirebon membuat Hotman Paris angkat bicara.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024