- Telegraph
Cacat saat proses produksi memang bisa menjadi momok yang menakutkan bagi mereka yang bergerak dalam bidang otomotif. Sebab, nama besar mereka jadi taruhannya, apalagi kendaraan berhubungan dengan nyawa dari para penggunanya.
Kecepatan perusahaan dalam hal mengeluarkan penarikan besar-besaran menjadi faktor kunci untuk mengatasi adanya cacat produksi. Jika perusahaan tersebut dapat mengidentifikasi masalah dengan cepat dan segera mengeluarkan isu penarikan, maka reputasi perusahaan akan tetap terjaga.
Salah satu produsen yang baru-baru ini mengalami masalah dan terbukti profesional dalam penyelesaiannya adalah Nissan. Menurut berita yang dilansir dari Autoevolution, Senin 13 April 2015, Nissan Amerika menemukan cacat pada komponen penyedia bahan bakar salah satu produknya.
Komponen yang berfungsi sebagai pendorong bahan bakar dari tangki bensin menuju mesin ini menggunakan lapisan nikel pada bagian dalam dan luarnya. Seiring penggunaan, lapisan nikel ini bisa terkelupas dan menyumbat aliran bensin.
Akibatnya, mesin mobil bisa berhenti tiba-tiba karena kehabisan bahan bakar. Ini tentu saja berpotensi menimbulkan kecelakaan, sehingga Nissan langsung mengumumkan penarikan besar-besaran.
Adapun kendaraan yang terkena proses recall yaitu jenis Sport Utility Vehicle (SUV), Nissan Rogue. Tipe ini sama persis dengan yang beredar di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Hanya saja, untuk beberapa negara, nama Rogue diganti menjadi X-Trail.
Sebanyak 76 ribu pemilik Nissan Rogue sudah dihubungi oleh pihak Nissan Amerika. Mereka diminta untuk segera ke bengkel resmi terdekat guna dilakukan penggantian komponen pompa bensin. Nissan Rogue yang terkena recall adalah yang dibuat pada rentang Juni 2013 hingga Juni 2014. (art)