Mobil Ini Wajib Ganti Aki Tiap Kuras Oli Mesin

BMW X6
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVA.co.id - Umumnya, setiap teknologi baru dirancang untuk mempermudah hidup konsumen. Namun, ada kalanya, kehadiran teknologi ini justru membuat konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar dari seharusnya.

BMW i8 Akhirnya Dijual Rp3,5 Miliar

Salah satu contohnya adalah mesin yang digunakan oleh mobil BMW seri X5 dan X6. Dilansir dari Car and Driver, Selasa 12 Mei 2015, mesin delapan silinder dengan kode N63 yang digunakan ternyata memiliki kelemahan yang cukup merugikan si pemilik mobil.

Kelemahan yang dimaksud adalah sang pemilik mobil harus mengganti aki mobil dengan yang baru, setiap kali mereka membawa mobil untuk ganti oli. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sedan Mewah Edisi Terbatas BMW Resmi Meluncur

Saat BMW mengenalkan mobil bermesin N63, mereka tahu bahwa mesin ini memiliki beberapa kekurangan. Kemampuan mesin tidak bisa diimbangi dengan kekuatan struktur mesin, sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran oli dan bensin mampet.

Itu sebabnya mereka menghadirkan layanan Customer Care Package (CCP), di mana bengkel BMW akan mengganti beberapa komponen yang berpotensi rusak, sebelum hal ini benar-benar terjadi.

Akibat Sopir Bengong, BMW Keok di Adukan Semen

Salah satu bentuk layanan CCP adalah mewajibkan pemilik mobil untuk mengganti oli setiap 16 ribu kilometer, delapan ribu kilometer lebih pendek dari yang seharusnya. Hal ini dilakukan agar oli mesin yang bocor jumlahnya masih dalam ambang batas.

Selain oli, pemilik juga diwajibkan mengganti aki mobil. Penyebabnya adalah, teknologi pengisian aki mobil yang dikembangkan BMW hanya akan bekerja saat pedal gas dilepas injakannya.

Hal ini dilakukan BMW untuk mengurangi beban mesin, sehingga mobil dapat menempuh jarak yang lebih jauh, dengan bahan bakar yang lebih sedikit. Sayangnya, kondisi ini tidak ideal diterapkan di semua jalanan di dunia.

Dengan penggunaan teknologi yang kurang sesuai ini, akibatnya mobil menarik arus listrik lebih banyak ketimbang yang dihasilkan alternator. Ujung-ujungnya, aki mobil akan rusak dalam waktu yang lebih singkat.

Hal ini makin diperparah dengan adanya dua perangkat pendorong turbocharger. Panas yang dihasilkan mesin menjadi lebih tinggi, sehingga kipas pendingin harus terus bekerja selama beberapa menit setelah mesin dimatikan.

Kembali, aki mobil menjadi korban dari teknologi ini. Dan bagi BMW, akan lebih mudah untuk mengganti aki setiap 16 ribu kilometer, ketimbang harus menghadapi tuntutan hukum, akibat menjual produk yang tidak sesuai dengan klaim pemakaian bahan bakarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya