- Toto Pribadi/VIVA.co.id
VIVA.co.id - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan varian tertinggi dari keluarga Ertiga, yaitu Dreza, yang dibanderol Rp216,9 hingga 236,5 juta.
Sama seperti Ertiga biasa, mobil jenis Low MPV (Multi Purpose Vehicle) tersebut mengusung mesin 1.400cc berbahan bakar bensin. Sementara, Ertiga yang dijual di India sudah tersedia dalam varian mesin diesel.
Menanggapi hal tersebut, Deputy 4 Wheel Managing Director SIS, Davy J Tuilan, ikut angkat bicara. Davy menyatakan beberapa alasan, mengapa Suzuki Indonesia belum mau menghadirkan Ertiga bermesin diesel.
Salah satunya terkait aturan pemerintah yang belum jelas menerapkan kualitas bahan bakar solar yang digunakan pada mesin diesel.
Selain itu, ungkap Davy, implementasi pemanfaatan bahan bakar biosolar 20 persen (B20) belum diputuskan secara gamblang.
“Tapi, sampai sekarang, aturan itu belum keluar. Inilah yang membuat perusahaan industri yang mau buat strategi jadi repot,” jelas Davy, Jumat 8 Januari 2016.
Saat ini, kata Davy, beberapa SPBU di Indonesia masih menggunakan biosolar lima persen atau B5. Rencananya, pemerintah memang ingin menggunakan biosolar sebagai pengganti solar biasa.
Biosolar merupakan campuran antara solar murni dengan bahan bakar nabati. Sayangnya, ujar Davy, untuk mencampur bahan bakar solar dan bahan bakar nabati, rupanya masih menggunakan cara manual, tanpa bantuan alat khusus.
“Bukan mau menyalahkan kebijakan pemerintah. Tapi, kita sedikit harus tahu arahnya ke mana. Secara produk, kita siap. Di India kita sudah jual. Jadi, kepada pembuat kebijakan, harus ditanyakan, mana pompa bensin yang menjual B20? Lalu, teknologi pencampurannya seperti apa?” kata Davy.
