Alasan Honda Tetap Ngotot Luncurkan CR-Z Terbaru

Peluncuran Honda CR-Z terbaru di Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Penjualan segmen sedan memang tak sebesar low MPV (Multi Purpose Vehicle) atau mobil murah ramah lingkungan Low Cost Green Car (LCGC). Namun demikian, PT Honda Prospect Motor (HPM) tetap ngotot meluncurkan sedan sport, New Honda CR-Z dengan harga Rp535 juta dan Rp538 juta.

HR-V Baru Siap Hadir! Gimana Nasib SUV RS Calon Pesaing Raize

Menurut Director Marketing and After Sales Service PT HPM Jonfis Fandy, meski penjualan Honda CR-Z tahun lalu hanya terjual 139 unit, namun angka tersebut tergolong sukses mengingat pasar di kelas ini memang sangat kecil.

“CR-Z menurut kami sukses karena mobil ini marketnya kecil. Kalau Dibanding Mobilio, BR-V, HR-V itu enggak mungkin. Dari segi harganya, teknologinya dan bentuknya bukan untuk pemakaian biasa (sehari-hari),” kata Jonfis saat peluncuran New Honda CR-Z di salah satu mall dikawasan Tomang, Jakarta Barat, Selasa, 8 Maret 2016.

Mobil Buatan Indonesia Bakal Jadi Sorotan Dunia Bulan Depan

Kata Jonfis, sejak Honda CR-Z diluncurkan pertama kali di Indonesia pada 2012, setidaknya mobil yang mengusung teknologi hibrida tersebut telah berhasil membukukan penjualan hingga 687 unit.

Jonfis menuturkan, untuk New Honda CR-Z memang tidak dipatok target baru. Pasalnya, harga yang dipasarkan cukup mirip dengan model lama yakni naik sekitar Rp6 juta.

Besok Mobil Baru Buatan RI Jadi Sorotan Dunia, Ini Buktinya

“Pembelinya biasanya yang punya uang lebih. Punya kehidupan yang mungkin mengerti mengenai teknologi dan ingin beda dengan yang lainnya,” jelasnya.

Bagi konsumen yang berniat membeli mobil yang didatangkan langsung dari Jepang, Jonfis menyatakan, untuk pengiriman awal stok masih tersedia. Namun beberapa bulan ke depan diperkirakan akan terjadi inden dengan kurun waktu 3-4 bulan.

“CR-Z ini lumayan juga karena ada ratusan yang beli, Jadi kami anggap segmen yang penting. Kami anggap penetrasi hybrid ini penting. Karena nanti kalau tiba-tiba hybrid beralih ke listrik, bagaimana cara sosialisasi itu,” tutupnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya