Ternyata Mudik Malam Hari Lebih Berbahaya, Ini Alasannya

Ilustrasi mengemudi di malam hari
Sumber :
  • Pixabay/jp26jp

VIVA.co.id – Musim mudik Lebaran telah tiba. Menariknya, banyak masyarakat yang memilih untuk melakukan perjalanan mudik pada malam hari. Alasannya karena tak panas dan tentu jalanan lebih lengang.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Namun benarkah melakukan perjalanan mudik di malam hari lebih aman? Menurut instruktur RDC (Real Driving Center), Marcell Kurniawan, para pemudik justru disarankan tak melakukan perjalanan di malam hari.

Sebab, lanjut Marcell, perjalanan pada malam hari lebih berpotensi menimbulkan kecelakaan dua kali lipat dibanding saat melakukan perjalanan di siang hari.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

“Misalnya, kita mengemudi saat visibilitas (jarak pandang) menurun, dan itu risiko bisa bertambah 20 persen,” kata Marcell beberapa waktu lalu.

Kata Marcell, tak seperti siang hari, mengemudi malam lebih terbatas, pengemudi hanya mengandalkan penglihatan mata karena di malam hari intensitas cahaya sangat kurang.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Jika pun ada lampu penerangan jalan dan juga lampu depan mobil hal itu tak terlalu dapat diandalkan. Sebaliknya, banyak kecelakaan karena silau melihat lampu mobil yang menyala dari arah depan.

Resiko mengemudi di malam hari juga juga dipengaruhi faktor usia. Tentu saja di usia yang tak lagi muda, biasanya seseorang lebih butuh banyak cahaya untuk melihat.

Tak hanya malam hari, risiko lebih tingg juga bisa terjadi jika mengemudi sore hari. Sebab, intensitas cahaya menjadi lebih redup.

“Solusinya, kurangi kecepatan mengemudi di malam hari, usahakan di bawah 70 kilometer per jam. Terlebih kalau mengandalkan lampu depan tanpa penerangan jalan,” tegasnya.

Jika jalanan kosong, bisa menggunakan lampu jauh, akan tetapi jangan terlalu sering. Lampu depan jauh bila kena mata pegemudi lain tentu bisa membuat pandangan berkunang-kunang selama dua hingga tiga detik.

“Kalau sudah nge-blank, dua hingga tiga detik, dia bisa nabrak kita. Kalau ada orang lain datang dari arah berlawanan pakai lampu jauh terus, yang kita perlu lakukan adalah melihat hanya pakai sudut mata  atau memicingkan mata, dan sedikit miring,” kata Marcell.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya