- Dok: Mercedes-Benz
VIVA.co.id – Canggihnya mesin diesel buatan pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz, membuat mobil mereka tidak bisa diisi dengan bahan bakar minyak jenis Solar.
Ada ketentuan khusus yang disarankan oleh Mercedes-Benz, yakni BBM harus memiliki angka cetane minimal 48 dan kandungan sulfur harus di bawah 500 parts per million.
Penggunaan BBM dengan kandungan sulfur di atas 500 ppm, seperti Solar, ternyata bukan hanya bisa membuat performa mobil menurun dan cepat rusak, tapi bisa juga menggugurkan garansi kendaraan.
Manajer Produk Mercedes Benz Distribution Indonesia, Yudi Lesmana mengatakan penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik akan membuat mesin mobil cepat rusak. Bila hal ini terjadi, maka garansi akan gugur.
"Mesin akan rusak, berkarat dan ujung-ujungnya akan hangus garansinya," kata Yudi di Bali, Kamis 17 November 2016.
Menurutnya, Mobil Mercedes Benz seperti V-Class Diesel, sudah menganut mesin yang memiliki kompresi tinggi. Karena itu, untuk menunjang performa mesin yang optimal, disarankan menggunakan BBM dengan kualitas yang baik.
Kendati demikian, Yudi menuturkan, tidak masalah jika mobil diisi dengan Solar. Asalkan, hal itu dilakukan saat darurat dan jumlahnya tidak banyak.
"Tidak masalah, asalkan tidak diisi penuh. Ketika ketemu SPBU yang jual Pertamina Dex, langsung diisi penuh, supaya menguras kotoran pada tangki bahan bakar," ujarnya.
Untuk masalah gugurnya garansi, menurutnya, hal itu bisa terjadi apabila ada kelainan dalam performa mesin, akibat bahan bakar mobil yang dipakai tidak sesuai dengan anjuran.
"Itu pasti akan ketahuan, dari mesinnya akan terlihat bedanya. Kami juga sudah pernah menghadapi itu. Beda ceritanya kalau dalam keadaan darurat, kami memakluminya,” ungkapnya.
Kronologi Tabrakan Transjakarta Vs Mercedes Benz di Jaksel
Akibat tabrakan Transjakarta dan Mercedes, kedua kendaraan tersebut mengalami kerusakan. Namun, tidak ada korban jiwa maupun korban luka atas kecelakaan tersebut.
