- www.pixabay.com/ErikaWittlieb
VIVA – Masyarakat Indonesia dibuat heboh oleh kecelakaan yang dialami Ketua DPR Setya Novanto. Kecelakaan itu terjadi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis 16 November 2017.
Mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Novanto menabrak tiang lampu penerangan jalan yang ada di trotoar. Akibat kejadian itu, Novanto mengalami luka pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Banyak yang meragukan bahwa kecelakaan itu benar-benar terjadi. Apalagi, kondisi mobil hanya rusak pada bagian bumper. Pada saat kecelakaan, Novanto dikabarkan sedang duduk di baris kedua.
Setelah pergunjingan mengenai keaslian kecelakaan itu, kini warganet sibuk membahas mengenai meme peristiwa tersebut. Subjeknya bukan lagi Novanto, melainkan tiang listrik.
Beberapa pihak bahkan memanfaatkan situasi ini untuk mempromosikan produk mereka. Seperti yang dilakukan Nissan Indonesia.
Melalui akun resminya di Twitter, Nissan mempromosikan teknologi yang mereka pasang di mobil X-Trail. Teknologi tersebut diklaim mampu mencegah mobil tergelincir dan menabrak tiang listrik saat menikung.
Menikung dengan kecepatan tinggi lebih presisi, terkendali, tanpa risiko keluar jalur berkat teknologi Active Trace Control dari Nissan yang mengatur pengereman otomatis secara individual di setiap rodanya. #Nissan #IntelligentMobility #savetianglistrik pic.twitter.com/nH6j3cF0V4
— NISSAN Indonesia (@NissanID) November 17, 2017
Tidak hanya Nissan, Daihatsu Indonesia juga memanfaatkan ramainya perbincangan soal tiang listrik dengan mengunggah imbauan memakai sabuk pengaman di akun Twitter mereka.
Fitur keselamatan di mobil seharusnya selalu digunakan agar terhindar dari luka berat. Contohnya seperti safety belt yang wajib digunakan juga oleh penumpang di belakang. Supaya terhindar dari benjol hasil dari tabrakan, khususnya tabrakan dengan tiang listrik. ???? pic.twitter.com/WBKHRfDXi0
— Daihatsu Indonesia (@DaihatsuInd) November 17, 2017
PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
PT PLN (Persero) mengungkapkan uji coba tiang listrik menjadi charging station mobil listrik berbasis baterai. Tetapi, PLN menyatakan tak semua bisa jadi SPKLU karena ini
