- Yamaha
VIVA – Yamaha Indonesia memilih untuk mendatangkan beberapa unit motor dari luar negeri alias impor, khususnya moge. Lalu, bagaimana alurnya hingga motor-motor tersebut bisa dipasarkan di Tanah Air.
Biasanya motor gede yang didatangkan langsung dari luar negeri dalam bentuk completely built up atau CBU dan modelnya pun cukup beragam. Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengungkapkan mekanisme unit itu didatangkan.
"Pasti berbeda dengan reguler, setiap kita mengimpor motor dari luar pasti kita analisa dulu kebutuhan marketnya seperti apa," kata Anton kepada wartawan, beberapa waktu lalu di Mataram, Lombok.
Anton menambahkan bila Yamaha akan selalu melakukan studi lebih dulu jika mau mengimpor motor. Itu dilakukan agar motor-motor tersebut bisa laku dijual dan ada peminatnya.
Kemudian dari situ kita baru ajukan izin impor ke pemerintah termasuk kuota impornya. Kalau memang unit itu sudah pernah kita jual tinggal impor, tapi kalau unitnya baru misalkan kita belum pernah jual di sini yang pati haru dilakukan holomogasi dulu supaya bisa dipakai di jalan," katanya.
Yamaha MT-09 Tracer
- VIVA.co.id/Dian Tami
"Setelah itu baru kami request unitnya, tapi kalau yang sudah pernah dijual di sini kita tinggal request kuota impor dan rencana impor berapa," papar Anton.
Yamaha Indonesia pun mengklaim penjulan motor-motor tersebut cukup baik sejauh ini. Meskipun, Anton sendiri tak membeberkan angka penjualannya.
"Yang pasti selalu laris, karena kita impor dalam jumlah yang terbatas. Kita menyesuaikan dengan demand market dengan motor CBU itu sendiri, sebab marketnya sangat segmented, motor CBU cc besar," tuntasnya.
Aturan Impor Direlaksasi, Pelaku Industri Dalam Negeri Khawatirkan Ini
Langkah Pemerintah melakukan relaksasi impor dikhawatirkan pelaku usaha dalam negeri dapat merugikan perkembangan sektor industri.
