Pertamina Siapkan Stasiun Penukaran Baterai Motor Listrik

Menteri ESDM tinjau kesiapan Green Energy Station (GES) milik Pertamina di Bali
Sumber :
  • Pertamina

VIVA Otomotif  – Pertamina terus berupaya membantu percepatan pengembangan elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Salah satunya, yakni dengan menghadirkan inovasi yang diberi nama Green Energy Station (GES).

PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara itu telah memiliki 238 GES yang telah terpasang panel surya, enam unit Charging Station untuk pengisian mobil listrik, dan 14 unit Battery Swapping Station untuk penukaran baterai motor listrik.

Pertamina Patra Niaga.

Photo :
Moeldoko Ungkap Rencana Pameran Kendaraan Listrik Diadakan di Luar Jakarta

"Untuk sumbernya, kami punya target energy mix. Untuk ekosistem EV (electric vehicle) Pertamina masuk di hilir dulu, kami mulai roda dua. Kami pahami pasar roda dua agak sulit baterai cas di rumah, jadi konsepnya kami jual baterai swap berikan kemudahan bagi kendaraan motor," ujar Nicke, dikutip VIVA dari laman Pertamina, Kamis 1 September 2022.

Dia menambahkan, pihaknya juga menargetkan semua outlet akan ditingkatkan untuk menerapkan energi baru terbarukan. Bahkan mereka kerja sama dengan Inalum dan PLN, membangun Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan investasi pengembangan pembuatan baterai mulai dari hulu hingga hilir.

6 Potret Rizky Febian dan Mahalini Saat Mengikuti Serangkaian Proses Upacara Adat Mepamit di Bali

"Untuk rencana ini akan diterapkan di wilayah Bali sebagai kesiapan Pertamina dan menilai sebagai langkah awal menuju transisi energi baru terbarukan (EBT)," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrifin meninjau langsung GES pertama di Bali yang dilengkapi Charging Station (SPKLU) dan Battery Swapping Station (SPBKLU) untuk mendukung kendaraan listrik yang saat ini terus meluas penggunaannya.

"Ini akan menuju ke energi baru terbarukan karena kan memang hulunya ini kami masih memakai (energi) fosil yang dulu sudah di program panjang, tapi ini akan berangsur transisi menuju energi bersih energi baru terbarukan. Ini evolusi kendaraan bermotor, tadinya berbakar jadi listrik, bersih lingkungan, dan hemat," ungkap Arifin.

Lantas, mengapa membangun di Bali? Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso memberitahu perluasan penyediaan infrastruktur di Bali lantaran bagian komitmen perusahaan.

"Bali terkenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan, bagaimana kehidupan harus seimbang. Dulu Program Langit Biru Pertamina yang bertujuan untuk mengurangi emisi juga hadir pertama kali di Bali,' pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Bali juga menjadi tempat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang. Di mana akan hadir para pemimpin negara besar dunia yang tergabung dalam G20.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya