Alasan Produsen Otomotif Ogah Bikin Motor di Atas 250cc

Yamaha R3
Sumber :
  • motorcycledaily

VIVAnews - Tak bisa dipungkiri, Indonesia merupakan salah satu 'surga' bagi para pengendara bermotor. Selain model yang ditawarkan cukup beragam, para pengendara motor juga bisa membeli kendaraan ini dengan harga cukup murah.

Namun seperti yang dilansir dari situs Motorbeam Kamis 18 Desember 2014, ternyata pasar sepeda motor di Indonesia masih didominasi produk yang kapasitas mesinnya di bawah 250cc.

Bahkan, Honda yang sudah menjual motor sport CBR300R ke seluruh dunia, tetap mempertahankan CBR250R untuk pasar Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan Yamaha, di mana pabrik mereka di tanah air memproduksi YZF-R3 khusus untuk diekspor ke luar negeri.

Ternyata mereka punya alasan kuat mengapa tetap mempertahankan motor berkapasitas 250cc ke bawah. Pajak. Ya, Pemerintah Indonesia memberlakukan pajak sebesar 60 persen untuk motor yang memiliki mesin lebih dari 250cc, dan 75 persen untuk yang berkapasitas di atas 500cc.

"Kita tidak akan menjual R3 di sini, karena harganya pasti menjadi mahal akibat pajak. Jadi untuk sementara ini masyarakat harus puas dengan R25," ujar Mohammad Masykur, Asisten General Manager Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, beberapa waktu yang lalu.

Kembangkan yang ada

Dengan harga jual motor di atas 250cc yang tinggi membuat produsen sepeda motor terpaksa membatasi model yang dijual di dalam negeri.

Satu-satunya yang bisa mereka lakukan saat ini adalah mengembangkan fitur dan teknologi baru, sehingga pasar sepeda motor di Indonesia tetap bergairah.

Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta

Salah satu yang bisa mereka lakukan adalah dengan menambahkan jumlah silinder sehingga tenaga yang dihasilkan mesin bisa lebih besar lagi. Hal ini penting agar tetap bisa menarik minat para penggila kecepatan.

Selain itu, modelnya juga bisa dikembangkan lagi. Tidak hanya sebatas sport saja, tapi juga meluas ke motocross dan jenis motor turing.

Susunan Pemain Indonesia Vs Jepang di Uber Cup, Gregoria Mariska Lawan Akane Yamaguchi

Baca juga:

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Beijing Widya Airlangga

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya

KBRI Beijing meminta agar warga negara Indonesia mewaspadai kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan (mail order bride) yang ditemukan di China.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024