- VIVAnews / Siti Ruqoyah
VIVA.co.id - Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Condro Kirono, menegaskan bahwa satuannya tak akan lagi memberikan izin pengguna sepeda motor maupun motor gede (moge) melintasi jalur tol.
Hal ini dilakukan pasca sejumlah moge berbagai jenis melintasi Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) untuk menuju lokasi wisata Jungleland, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 6 Juni 2015 lalu, demi menghadiri acara Bogor Bike Week 2015.
“Kita tidak bisa berikan. Kemarin itu sempat ada perdebatan antara petugas kita di jalan tol dengan rombongan. Waktu itu memang kita bagian dari pengamanan kepada pengelola jalan tol,” Kata Condro kepada wartawan, saat di acara pelepasan mudik bareng di kantor PT Astra Honda Motor (AHM) di Sunter, Jakarta, Minggu malam, 12 Juli 2015.
Condro menyatakan, saat para pengguna moge melakukan konvoi di jalur BORR yang notabene hanya untuk kendaraan roda empat atau truk dan bus, pihaknya tidak bisa mencegah dan serta merta menyalahkan mereka.
Sebab, kata Condro, pihak pengelola jalan BORR telah memberikan izin iring-iringan moge masuk ke jalan bebas hambatan tersebut.
“Waktu itu pengelola mengizinkan, tapi tidak komunikasi dengan pengamannya (polisi). Sehingga waktu itu sempat diblokir, dan akhirnya jadi antrean panjang. Setelah pengelola mengizinkan dan bayar pula, jadi ya sudah,” ungkap Condro.
Meski menyesalkan kejadian tersebut, namun Condro tetap menegasakan, bahwa tanpa infrastruktur yang memadai, seperti di tol Bali dan Suramadu, maka sepeda motor atau moge dilarang melintasi jalur bebas hambatan.
Hal itu pula yang tercatat pada PP Nomor 44 Tahun 2009 tentang Jalan Tol, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dimana sepeda motor diperbolehkan melintas di jalan tol, namun dengan syarat teknis yang harus dipenuhi.
