Alasan Kawasaki Ngotot Pakai Karburator di D-Tracker

Kawasaki D-Tracker terbaru 2015.
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Herdi Muhardi
VIVA.co.id
- D-Tracker, model terbaru dari PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengalami sejumlah perubahan. Motor jenis supermoto ini pun mengalami kenaikan harga dari Rp26 jutaan menjadi Rp28,9 juta (tipe standar).


Untuk mematuhi regulasi yang dicanangkan pemerintah agar ramah lingkungan, emisi gas buang D-Tracker anyar ini pun berubah dari Euro2 menjadi Euro3.


Namun pertanyaan mencuat, mengapa KMI tidak mengaplikasikan teknologi sistem
Fuel Injection
seperti model dan produk lainnya, melainkan tetap mempertahankan pengabutan dengan sistem karburator.


Menanggapi hal itu
Deputy Head Sales and Promotion Department
PT KMI, Michael Chandra Tanadhi, angkat bicara. Menurut dia, salah satu alasan Kawasaki tetap menggunakan sistem injeksi tak lain untuk menekan harga jual.


"Kalau pakai injeksi bisa lebih mahal. Untuk berapanya kita tidak tahu dan belum coba," kata Michael saat peluncuran D-Tracker, di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 3 Agustus 2015.


Selain itu, Michael pun menyatakan, D-Tracker sengaja masih mengusung sistem karburator karena motor tersebut biasanya dimiliki para konsumen yang memiliki hobi
adventure
dan kerap "mengoprek"
setting
-an mesin.
Rabu, Kawasaki Luncurkan Motor Baru di Indonesia


Kawasaki Z125 Meluncur di Tanah Air dalam Waktu Dekat?
Penjualan D-Tracker di pasar otomotif nasional memang tergolong kecil. Kendati demikian, Michael percaya bahwa motor jenis motor sport bisa diminati konsumen di Indonesia.

Kawasaki Rilis Ninja 250 Terbaru di Indonesia, Harganya?

"Memang dulu bannya kecil, tapi sekarang sudah besar, bentuknya jadi lebih gagah. Selain itu, dengan ground clearance
lebih tinggi kalau di Jakarta cocok, sebab jalanan masih bergelombang lalu pas hujan juga bisa lewati banjir," kata Michael.


Ketangguhan D-Tracker terbaru ini juga didukung dengan dibenamkannya mesin 144 cc,
single cylinder
yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 12 Ps pada 8.000 rpm dengan torsi maksimal mencapai 11,3 Nm pada 6.500 rpm.


Untuk memberikan pilihan kepada konsumen, tersedia warna
Candy Burnt Orange
dan
Candy Lime Green
, dengan harga Rp28,9 juta
on the Road
Jakarta. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya