- Totalmotorcycle
VIVA.co.id - Saat pertama diciptakan, sepeda motor jenis trail dirancang untuk penggunaan di jalur yang belum terlapisi aspal. Motor jenis ini juga dianggap tangguh untuk menembus hutan dan ladang perkebunan.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, popularitas motor trail mudah memudar. Alasannya satu, yakni kurang mumpuni digunakan di jalanan aspal, jalur yang menjadi rute sehari-hari mayoritas pengguna sepeda motor saat ini.
Sebab itu, beberapa pabrikan motor kemudian membuat versi lain dari motor trail, yang bisa digunakan di 'dua alam', yaitu jenis dual sport.
Dilansir dari Therideadvice, Senin 14 Desember 2015, salah satu contoh dari motor jenis dual sport yaitu WR250R keluaran Yamaha. Motor ini memiliki tampilan khas motor trail, namun dilengkapi dengan fitur untuk digunakan di jalan raya.
Dibanding motor jenis adventure, dual sport memiliki kelebihan dalam hal bobot. Berat WR250R di bawah 150 kilogram. Sementara itu, jenis adventure seperti BMW 1200 GS beratnya lebih dari 250 kg.
Bobot yang ringan membuat motor jadi lebih mudah dikendalikan, dan tubuh pengendara tidak cepat letih. Selain itu, dikombinasikan dengan mesin yang tidak terlalu bertenaga, tipe dual sport dengan mudah menaklukkan medan off-road.
Sayangnya, saat dibawa ke jalan raya, keterbatasan tenaga membuat motor jenis ini kurang ideal untuk dipakai mendahului kendaraan lain, terutama saat kecepatan tinggi.
Selain itu, posisi duduk dan kualitas jok yang seadanya membuat beberapa bagian tubuh mudah lelah. Ukuran tangki bahan bakar yang di bawah 10 liter juga dianggap kurang besar oleh mereka yang doyan berpetualang selama berhari-hari.
Jangan harap bisa membawa banyak barang, jika Anda mengendarai dual sport, karena ruang untuk mencantolkan boks, atau tas sangat terbatas. Namun, pemilik motor jenis ini akan diuntungkan dengan harga beli dan perawatan, yang relatif lebih murah ketimbang adventure. (asp)
