Biar Enggak Kebablasan, Jangan Tutup Gas Motor di Turunan

Ilustrasi mengendarai motor.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beberapa waktu lalu, viral video di media sosial soal pengendara skuter matik yang mengalami kecelakaan, gara-gara hilang kendali di jalanan menurun. Bahkan, di beberapa wilayah warga berinisiatif menaruh tumpukan karung, agar pemotor tidak meluncur ke jurang.

Gara-gara Bunyikan Klakson, Pemuda di Maros Tewas

Berbeda dengan motor bebek atau sport, pengendara skuter matik tidak memiliki kendali atas gigi transmisi. Alhasil, mereka tidak bisa mengatur agar transmisi tetap ada di gigi satu atau dua, ketika melewati turunan curam.

Umumnya, mereka hanya bisa pasrah dan menutup tuas gas, berharap kecepatan tidak naik secara berlebihan. Namun ternyata, hal itu justru membuat motor riskan meluncur lebih kencang lagi. Seperti yang diutarakan oleh General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Wedijanto Widarso.

Penjualan Sepeda Motor Honda Turun

“Pada saat deselerasi, gas jangan ditutup sampai habis. Sebab, tidak ada engagement antara roda dengan rumah kopling,” ujarnya di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019.

Engagement yang dimaksud, adalah kontak yang terjadi antara roda dengan rumah kopling. Wedijanto menjelaskan, sistem pada transmisi skuter matik sudah diatur, agar kedua peranti itu bisa terhubung pada putaran mesin tertentu.

Pengendara Motor di Indonesia Hari Ini Diminta Waspada

“Langsam di 1.700 rpm (rotasi per menit). Di rpm 2.200, baru ada engagement. Kalau ada engagement, kopling menempel, ada tahanan. Efeknya, putaran roda enggak los,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Wedijanto menyarankan agar pengendara skuter matik untuk membuka sedikit tuas gas, agar ada kontak antara mesin dengan roda. (kwo)

Bocor ban motor.

Pemilik Motor Ini Bisa Bikin Tukang Tambal Ban Menangis

Semua cara sudah tersedia untuk menambal ban yang bocor, tapi ada salah satu pemilik motor yang punya metode lain saat menambal ban bocor, bikin nangis tukang tambal ban.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024