Amankah Ganti Ban Mobil Beda Merek dan Tipe

Ilustrasi ganti ban mobil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ban pada mobil punya peran yang sangat penting, pasalnya ban berperan sebagai penopang, juga sebagai peredam getaran.

Pemilik Motor Ini Bisa Bikin Tukang Tambal Ban Menangis

Mengganti ban yang sudah gundul dengan ban baru merupakan salah satu cara merawat ban. Indikator yang paling terlihat adalah dari batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban. Jika sudah melewati batas tersebut, sebaiknya ban mobil segera diganti.

Ban juga perlu diganti ketika sudah mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak aus tidak merata. Umumnya, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.

Ban Bekas Bisa Dipakai Menyelamatkan Bumi

Nah biasanya karena alasan untuk menekan biaya dan penasaran dengan model lain, pemilik mobil biasa terkadang nekat untuk mengganti ban dengan merek yang berbeda atau tipe yang berbeda.

Ilustrasi ban mobil.

Photo :
  • Pixabay/Mikesphotos
Jangan Cuek, Penting Cek Kondisi Ban Mobil Usai Dipakai Perjalanan Jauh

Dikutip VIVA Otomotif dari laman Auto2000, Selasa 19 April 2022, demi menjaga kenyamanan dan keamanan saat berkendara, sebaiknya mengganti ban dengan berbeda merek dan tipe harus dihindari.

Pasalnya setiap merek ban memiliki performa masing-masing, karena proses desain dan manufaktur yang berbeda, termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga.

Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama, meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban.

Ukuran tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial atau bias, ban tubeless atau tubetype.

Selain itu, pola telapak ban yang berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol. Apalagi saat melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh.

Jenis kompon dan grip tiap merek ban juga kemungkinan besar berbeda. Alhasil, daya cengkeram ban yang digunakan akan berbeda. Mobil akan sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan.

Jika ingin mengganti ban, sebaiknya pilih merek yang sama. Kalaupun tetap memaksakan ingin menggunakan ban yang berbeda merek, usahakan ganti ban yang sama dalam satu poros roda.

Misalnya, mobil menggunakan ban A standar dari produsen ban X, lalu ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan pertimbangan biaya, pemilik mobil mengganti kedua ban belakang dengan ban C dari produsen ban X karena harganya lebih terjangkau.

Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk dengan mengganti ban merek D dari produsen ban Y.

Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, hal itu masih diperbolehkan. Namun idealnya, seluruh as roda sebaiknya menggunakan ban yang sama guna memperoleh sinergi kinerja terbaik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya