Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Memilih mobil dengan konsumsi bahan bakar yang irit saat ini merupakan langkah yang banyak ditempuh masyarakat, baik di dalam negeri dan luar negeri. Selain ramah lingkungan, mobil dengan konsumsi bahan bakar irit tentu tak akan menguras kocek si pemiliknya.
Dilansir
AstraWorld
, ternyata ada tiga komponen yang patut dilakukan perawatan ekstra agar konsumsi BBM pada mobil dapat irit. Tiga komponen itu dianggap penting bagi sistem pembakaran, yakni busi, saringan udara dan saringan bahan bakar.
Jika ketiganya tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi kotor, terjadilah kondisi yang disebut dengan pembakaran yang tidak sempurna. Bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak seluruhnya terbakar habis. Sehingga, jika dihitung-hitung, tenaga yang dihasilkan mesin tidak seimbang dengan bahan bakar yang keluar.
Itulah sebabnya kondisi busi, saringan udara, dan saringan bahan bakar yang tidak baik pada akhirnya menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros. Tak hanya itu, BBM yang tidak terbakar tadi akan ikut terbuang bersama gas buang. Bila mobil dengan kondisi mesin seperti ini diuji emisi, gas buangnya pasti sangat buruk.
Bisa jadi, emisinya melebihi ambang batas yang telah ditentukan dan pada akhirnya berdampak buruk bagi kualitas udara kita.
Cara termudah menjaga ketiga komponen ini adalah dengan selalu melakukan servis berkala. Mekanik bengkel akan mengecek dan membersihkan atau mengganti ketiga komponen tadi yang memang sudah harus diganti.
Pemeriksaan juga sebaiknya dilakukan apabila muncul gejala mesin yang tersendat-sendat. Mesin yang tersendat menandakan pasokan BBM ke ruang bakar tidak lancar yang kemungkinan besar dipicu oleh saringan BBM yang kotor. Mungkin juga karena salah satu busi rusak atau mati.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jika ketiganya tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi kotor, terjadilah kondisi yang disebut dengan pembakaran yang tidak sempurna. Bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak seluruhnya terbakar habis. Sehingga, jika dihitung-hitung, tenaga yang dihasilkan mesin tidak seimbang dengan bahan bakar yang keluar.