Apa Bahaya Kendaraan Pindah dari Pertamax ke Pertalite?

Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Premium Mulai Dihapus dari Pasaran
- PT Pertamina (Persero) berencana menyediakan bahan bakar minyak jenis baru, yakni Pertalite, dan akan didistribusikan secara bertahap mulai Mei 2015. Pertalite ini merupakan bensin berwarna hijau jernih yang dikatakan Kementerian ESDM tanpa kandungan timbal.

Konsumsi Pertalite di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Naik 55%

Banyak pemilik kendaraan pun saat ini berniat mengganti bahan bakar kendaraan mereka ke Pertalite, dengan alasan tanpa timbal, dan lebih ekonomis dari sisi harga yang sedianya akan dijual Rp8.300 per liter.
Ahok akan Hapus Premium, Ini Kata Menteri ESDM


Lantas, bagaimana efek mobil yang terbiasa mengkonsumsi Pertamax lalu beralih ke Pertalite? Mengingat bensin jenis baru ini hadir tanpa timbal.

"Sebenarnya tidak masalah. Tetapi, semua harus mengacu pada kebutuhan kendaraan yang telah tercantum di buku pedoman atau tangki bensin. Kendaraan itu akan lebih baik jika mengkonsumsi bensin tanpa timbal, seperti Pertamax. Tetapi jika Pertalite hadir tanpa timbal, tidak masalah," kata Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda kepada VIVA.co.id, Rabu 22 April 2015.

Namun demikian, Parman menyatakan jika Pertalite akan lebih baik dari Pertamax meski hadir tanpa timbal. Sebab, dari sisi RON-nya saja berbeda. Yang pasti, kata dia, semua tergantung dari mesin mobil yang digunakan, lebih cocok ke bensin jenis apa.

"Jika kompresi mobilnya tinggi, tentu akan berpengaruh. Konsumsi bensin akan boros, mesin ngelitik, tarikan berat. Secara umum, performa akan sangat terasa. Namun jika kompresi mobilnya rendah, tak masalah," kata Parman menambahkan.

“Sebaiknya, jika mobil dianjurkan untuk menggunakan RON tinggi, pilih saja Pertamax atau Pertamax Plus. Karena dua jenis bensin itu menghasilkan pembakaran yang lebih optimal. Artinya, semua mengacu pada buku pedoman kembali."

Tetapi, jika kebutuhan minimalnya lebih tinggi dari itu, misalnya RON 95-98 (kerap terjadi di mesin kompresi tinggi atau turbo), maka penggunaan Pertalite dikatakannya akan jadi berbahaya.
Dirjen Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.

Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya

Tapi Menteri Arcandra belum mengetahui rencana ini.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016