- Autogook
VIVA.co.id – Mudik tinggal beberapa hari lagi. Biasanya ketika arus mudik sudah mendekati puncaknya, kemacetan akan menjadi pemandangan yang biasa. Nah, bagi Anda para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, harus berhati-hati dikarenakan mesin cepat panas.
Saat menghadapi kemacetan panjang, biasanya mesin mobil dibiarkan menyala, karena hawa panas d luar mobil. Tetapi, apabila mesin terus menyala dalam kondisi cuaca panas dengan suhu meninggi, bisa memicu overheat pada mesin mobil.
Dalam kondisi mobil yang sehat, suhu panas dan macet parah tidak akan menyebabkan mesin overheat. Namun, apabila kondisi mobil tidak terawat, Anda harus hati-hati dengan ancaman panas yang berlebihan pada mobil Anda.
Menurut National Service Manager GM Indonesia, Putra Samiaji, mesin tersebut tidak akan mengalami kondisi overheat, asalkan sistemnya normal, asalkan umur mobil dan spare partnya normal.
“Selama mobil cooling sistemnya normal, kondisi panas tidak akan menjadi masalah. Kecuali umur dan part yang juga sudah tidak normal,” kata Putra, Senin 27 Juni 2016.
Ia menjelaskan, jika mesin mobil mengalami overheat, langkah yang harus dilakukan adalah dengan segera mengistirahatkan mobil ke tempat yang aman. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin benar-benar turun.
“Pertama, biasanya cooling down. Jangan sekali-kali dipaksakan apabila temperatur nya sudah naik. Harus perhatikan temperatur, Sirkulasi air,” ujar dia.
Sementara itu, Sony Susmana, chief trainer dari SDCI Safety Defensif Konsultan Indonesia menjelaskan, jika terjadi overheat, yang harus dilakukan adalah menguras radiator cooler dan dicek penyakitnya.
“Yang pasti, radiator dikuras, serta diganti dengan radiator cooler. Selain itu, dicek penyakit akibat mesin yang overheat, apakah misal kipas rusak, atau memang kondisi radiator yg sudah jelek,” kata dia.
Jika tidak dapat menanganinya, ia menilai, agar segera melakukan panggilan kepada service center terdekat, supaya segera ditangani dengan baik. (asp)
