Masalah Sepele yang Bikin Mobil Boros Bensin

Ilustrasi. Mengemudi.
Sumber :
  • kusukkasak.com

VIVA.co.id – Kendaraan dengan konsumsi bahan bakar irit terus diminati banyak masyarakat di Tanah Air. Selain lebih ramah terhadap lingkungan, kendaraan irit BBM juga lebih aman ‘menjaga’ kantong pemiliknya.

Merawat Bodi Mobil dengan Produk-produk Premium Kini Mulai dari Rp500 Ribu Saja

Namun demikian, ada sejumlah faktor yang berkontribusi membuat irit kendaraan, salah satunya adalah kondisi ban. Ya, meski terdengar sepele, namun tekanan angin turut berpengaruh pada konsumsi bahan bakar kendaraan. Semakin kempis, mobil akan semakin boros, karena beban akan semakin bertambah.

Menurut Sugihendi, Trainer Nissan College NMI, tekanan ban cukup vital jika ingin konsumsi bahan bakar tetap efisien. Kata dia, ban itu sebagai penopang utama mobil saat melaju. Maka itu, setiap pabrikan kemudian memberikan anjuran yang tertera pada buku manual serta sticker yang ditempel pada bodi kendaraan.

Program ‘September Service Ceria’ Mitsubishi, Apa Manfaatnya?

"Kalau ban kempis, diameter ban mengecil. Maka bodi mobil turun, karena dia kempis, over all diameter mengecil dan tapaknya lebih besar. Ini menambah beban muat mesin, yang berakibat BBM lebih boros," ujar Sugihendi saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Lantas, jika sebaliknya, apabila tekanan angin makin tinggi, akankah makin membuat irit BBM? Kata Sugihendi, logikanya semakin bundar ban, mobil akan mudah melaju. Tapi, menurutnya itu salah, karena tekanan angin terlalu tinggi juga tak bagus.

Mitsubishi Manjakan Konsumen Lewat Program September Service Ceria

"Tekanannya dia (ban) dinaikkan mengembang, akhirnya tidak sesuai lagi. Makanya tekanan ban harus pas, buka pintu kanan depan pasti ada sticker tekanan ban sesuai aturan."

Lantas, lebih bahaya mana, berkendara dengan kurang atau kelebihan tekanan angin pada ban? Menurut salah seorang Senior Tester ban terkemuka di Tanah Air, Akhir Anarkhimurni, kekurangan tekanan angin pada ban akan lebih berbahaya dibandingkan dengan kelebihan tekanan ban.

"Lebih baik berkendara dengan tekanan ban berlebih. Karena, kalau tekanan angin kurang, ban memiliki kemungkinan untuk lepas. Jadi, sangat berbahaya," ungkapnya.

Meski demikian, Akhir meminta kepada para pengemudi kendaraan untuk selalu memantau tekanan ban, untuk mencegah hal-hal yang mungkin timbul akibat tekanan angin ban berlebih, atau kurang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya