Pesan Rizieq di Monas, PKB: Selesaikan Dulu Masalah Hukumnya

Habib Muhammad Rizieq Syihab bersama sejumlah aparat di Arab Saudi.
Sumber :
  • Dok. Kapitra Ampera

VIVA – Wasekjen PKB, Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Habib Rizieq Shihab soal haram memilih caleg dan capres dari partai penista agama. Terkait pernyataan itu, Jazilul justru meminta Rizieq selesaikan lebih dulu masalah hukumnya.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"Urus dirinya saja belum selesai kok, biar diurus dulu masalah hukumnya beliau, baru nyeru-nyerukan. Selesain dulu masalahnya," kata Jazilul di Gedung DPR, Jakarta, Senin 3 November 2018.

Ia menjelaskan tak ada juga kategori partai yang menista agama. Sebab yang memberikan keputusan seseorang penista tentu harus melalui pengadilan.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Misalkan ada partai atau seseorang yang sedang bermasalah hukum ya ditentukan oleh pengadilan. Nah yang ngomong itu bermasalah hukum, kan repot," kata Jazilul.

Ia kemudian menyindir pernyataan Rizieq yang disampaikan dari tempat yang jauh, Mekah. Meski begitu, ia menilai sah saja seruan tersebut dilakukan.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Tentu itu tak berlaku untuk kami. Kami kan punya calon yang lain ya, kami tetap bersama Kiai Ma'ruf, dia menyerukan tapi saya nggak ikut seruannya," Jazilul.

Pesan Habib Rizieq

Seperti diketahui, Imam Besar Front Pembela Islam itu berpesan kepada segenap umat Islam dan rakyat Indonesia agar dengan tulus ikhlas menjalankan amanah perjuangan untuk perubahan.

Menurut Rizieq, apa yang dia sampaikan ini adalah amanah perjuangan, bukan kampanye, bukan propaganda politik, bukan politisasi reuni.

"Yang saya maksud adalah ayo di Pilpres dan Pileg 2019 kita wajib berjuang bersama untuk perubahan,” kata Rizieq.

Bagi Rizieq, moment ini digunakan untuk menyampaikan amanat perjuangan, guna perubahan yang ingin disampaikan ke seluruh pelosok.

“Kami nyatakan tanpa sedikitpun kerugian bahwasanya di Pilpres 2019 haram kita pilih capres, caleg dari partai pendukung penista agama, partai yang justru anti-NKRI, dan anti-Kebhinekaan," katanya.

Menurut Rizieq, partai yang dia maksud jelas tidak mampu menjaga toleransi. Karena itu, dia berharap umat Islam dapat menjalankan amanah perjuangan untuk perubahan.

"Mereka tidak mampu toleransi. Karena itu, saya ulangi, di Pilpres dan Pileg 2019 haram kita pilih Capres dan Caleg penista agama, anti-syariah, anti-Pancasila, Anti-NKRI, kebhinekaan dan UUD 45,” kata Rizieq.

Bagi Rizieq, perubahan ada di depan mata dan tidak lain dan tidak bukan pada 2019 adalah ganti presiden. Karena itu, dia berpesan kepada umat, untuk memilih capres dan cawapres hasil Ijtima Ulama. Caleg hanya dari hasil Ijtima Ulama yang siap bela bangsa dan agama.

“Jangan hawatir kita ada di bawah panji Allah, yang diridoi Allah. Selama kita bersatu, kerja keras, maka kita tidak akan lepas dari janji Allah,” katanya. (Oya)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya