Ma'ruf Amin Belum Mampu Dongkrak Elektabilitas Jokowi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin disebut belum begitu siginifikan menyumbangkan elektoral kepada Joko Widodo selaku calon presiden petahana. Hasil ini merujuk survei terbaru Charta Politika.

Dari survei elektabilitas sebesar 53,2 persen, alasan responden memilih Jokowi karena berbasis kinerja sebanyak 34 persen. Diikuti memilih berdasarkan merakyat dan suka pada karakter pribadi yang bersangkutan.

"Dari keseluruhan pemilih dan ini hanya ditanyakan kepada pemilih Jokowi hanya 0,2 persen karena suka dengan Kiai Ma'ruf," kata Direktur Eksekutif Charta Politika saat menyampaikan keterangan persnya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 16 Januari 2019.

Berbeda dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sebagai cawapres, Sandi menyumbangkan 2,5 persen faktor alasan pemilih mendukung Prabowo dari elektabilitasnya sebesar 34,1 persen.

Prabowo disebut responden atau para pemilihnya sebagai sosok tegas, dan berdasarkan kesukaan pribadi.

Dalam temuan lain, sosok Sandi tak lepas dari tingkat pengenalannya yang sudah lebih dulu sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Ketika uji insentif (elektoral) ada 2,5 persen yang memilih nomor 02 karena faktor Sandi," kata dia.

Faktor lain yang menyebut Ma'ruf belum mengerek elektabilitas, karena posisi Jokowi dan Prabowo berbeda. Keterpautan keduanya sebagai calon presiden masih terpaut jauh, dan Prabowo masih membutuhkan sosok yang bisa mendongkrak elektabiltasnya.

Sandiaga Uno Terharu Lihat Kampanye Prabowo di Sumbar

"Jokowi sudah unggul sehingga tidak perlu memaksakan faktor baru, termasuk wakil, menjadi pendongkrak. Berbeda dengan Prabowo yang masih tertinggal, otomatis membutuhkan faktor baru, termasuk memaksa wakil untuk mengerek elektabilitas," kata dia.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024