Logo BBC

Pileg Dibayangi Pilpres, Caleg: Kami Tenggelam

Perhatian masyarakat tertuju pada pemilihan presiden sehingga sejumlah calon anggota legislatif mengeluhkan sulitnya menarik perhatian khalayak. - Antara/Yulius Satria Wijaya
Perhatian masyarakat tertuju pada pemilihan presiden sehingga sejumlah calon anggota legislatif mengeluhkan sulitnya menarik perhatian khalayak. - Antara/Yulius Satria Wijaya
Sumber :
  • bbc

Hal senada diutarakan Titi Anggraini selaku direktur eksekutif Perludem, lembaga kajian kepemiluan dan demokrasi.

"Pemilih yang dirugikan. Ruang publik kita didominasi oleh pilpres. Terlalu banyak aktor yang berkompetisi, terlalu banyak posisi yang dipilih. Sehingga secara natural orang akan mengenali figur-figur utama yang berkompetisi," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri telah mempublikasikan nama-nama caleg .

Bahkan, KPU telah , walau daftar nama itu tidak akan dipampang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pemungutan suara.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan, KPU tak ingin memasukkan nama caleg eks koruptor dalam `daftar hitam` di TPS.

"Kita hanya menginformasi kepada masyarakat, ini loh calon-calon orang yang mantan napi koruptor. Selanjutnya bagaimana? Terserah Anda, Anda mau milih atau tidak. Kalau kemudian kita umumkan (di TPS), kita beri tanda, dan sebagainya, kesannya memang kemudian itu malah mem-blacklist, itu yang kita tidak mau, itu bukan peran KPU," papa Ilham pada Februari lalu kepada Kompas.com

`Kami tenggelam`

Kondisi masyarakat yang demikian diakui sulit oleh para caleg.

Dian Islamiati Fatwa, misalnya. Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional nomor urut dua di daerah pemilihan DKI Jakarta 2, yang mencakup wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri ini selalu menghadapi pertanyaan soal pilpres dari konstituennya.

"Setiap saya datang mengunjungi masyarakat, mereka mengajukan pertanyaan, seperti: `Bu, bagaimana nanti kebijakan Pak Prabowo?`, `Waktu debat, Pak Prabowo bilang begini, Bu. Benar tidak?`. Perhatian mereka hanya tertuju pada pilpres. Kita menjadi tenggelam," tutur putri mendiang AM Fatwa tersebut.