TKN Serukan Warga Jangan Golput, Demokrasi Telah Transparan

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mempersiapkan logistik Pemilu 2019 sebelum didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) di Makassar, Sulawesi Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arnas Padda

VIVA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengingatkan masyarakat agar jangan sampai tidak menggunakan hak pilih alias golput, atau golongan putih, pada Hari Pemilu 17 April 2019. Menurutnya, tak ada alasan kuat bagi mereka untuk tak memilih, karena demokrasi di Indonesia sudah sangat berkembang dan menjunjung transparansi.

50 Ribu Warga Aceh Besar Tidak Nyoblos saat Pemilu 2024

"Berbeda dengan masa Orde Baru ketika seluruh hasil-hasil Pemilu sudah dilakukan rekayasa politik, sehingga seluruh hasilnya sudah bisa diperkirakan," ujar Hasto di kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Selasa 16 April 2019.

Dia yakin Pemilu era Orde Baru, yang terus memenangkan mendiang Presiden Soeharto, tidak akan terjadi. Sebab saat ini sistem demokrasi Indonesia telah matang dan menjunjung transparansi.

Ratusan Warga Kalbar Pilih Golput untuk Pertahankan Wilayah

Dari segi tingkat partisipan sendiri, lanjut Hasto, demokrasi Indonesia sangat dinamis. Tak ada lagi yang mono loyalitas pada seorang calon, apalagi menggerakkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak netral.

"Apapun dengan tanggung jawab kita sebagai warga negara akan menentukan arah masa depan bangsa," ujar Hasto.

Buya Yahya Jelaskan Hukum Golput di Pemilu: Boleh, Tapi...

Ia berharap masyarakat bersama-sama mewujudkan demokrasi, dengan cara tidak golput. Sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto juga mengamanatkan para kader berlaku serupa.

Mereka diminta memberikan edukasi pada seluruh relawan dan masyarakat tentang pemilu. Bahwa pemilihan lima tahun sekali ini sangat penting untuk menentukan nasib bangsa.

"Hak untuk memilih harus digunakan sebagai kewajiban warga negara," kata Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya